Salin Artikel

Bupati Dogiyai Sebut Sopir yang Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi Bukan karena Tabrak Babi

Yus Yunus merupakan sopir truk asal Polewali Mandar (Polman) yang tewas diamuk massa di Jalan Raya Trans Papua, di Kampung Ekimani, Distrik Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Minggu (23/2/2020).

Ia mengatakan, pengeyorokan Yunus bukan karena babi yang mati ditabrak.

Para pelaku yang menganiaya Yunus hingga tewas tidak mempersoalkan babi tersebut.

"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Bupati juga menegaskan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.

Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal.

"Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya," katanya.

Pemkab Dogiyai mempercayakan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah ini.

Yakobus juga memohon kepada semua pihak, terutama pihak korban dan pelaku untuk menahan diri dan tidak melakukan aksi balas dendam atas permasalahan ini.

Semua pihak harus menyerahkan penyelesaian masalah ini melalui proses hukum.

"Pemkab Dogiyai mendukung seluruh proses penyelidikan terhadap masalah ini, yang sedang dilakukan oleh pihak berwajib yakni Polsek Kamuu, Polres Nabire dan Polda Papua.

Terakhir, Yakobus memintaa maaf terkait tewasnya Yunus.

Tak hanya kepada keluarga, Yakobus juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Polman dan Sulawesi.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai atas nama para pelaku pengeroyokan dan pembunuhan serta seluruh masyarakat menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga almarhum Yus Yunus dan kepada seluruh warga Polewali Mandar dan warga Sulawesi yang berada Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nabire, Sulawesi dan dimanapun berada," kata Yakobus.

"Kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima," sambungnya.

Dilansir dari Tribunnews.com, tewasnya Yunus bermula saat korban yang sedang melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, berhenti karena mengetahui ada seorang warga setempat bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.

Yunus kemudian melapor ke polsek terdekat.

Setelah mendapat laporan itu, Yunus bersama anggota polisi mengunjungi lokasi.

Namun setibanya di lokasi, justru warga menganggap Yunus yang menabrak Damianus dan babi tersebut hingga tewas.

Warga yang tersulut emosi, kemudian mengejar Yunus dan menganiayanya hingga tewas di hadapan polisi.

Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas. Padahal, fakta tidak seperti itu.

Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal.Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda.

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.

Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/17290461/bupati-dogiyai-sebut-sopir-yang-tewas-diamuk-massa-di-hadapan-polisi-bukan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke