Salin Artikel

Nasib Jemaah Batal Umrah, Telanjur Gelar Syukuran hingga Akhirnya Pulang Padahal Sudah di Singapura

KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menangguhkan visa umrah agar mencegah penyebaran virus corona membuat para jemaah umrah di Indonesia batal berangkat ke Tanah Suci.

Salah satunya Yusrinda (58), warga Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). Yusrinda dan rombongannya yang berjumlah 53 orang berharap Pemerintah Arab Saudi segera mencabut penangguhan visa ke Tanah Suci.

Sementara itu, situasi yang sama juga dialami sejumlah jemaah di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Mereka terpaksa batal berangkat 3 jam sebelum jadwal keberangkatan mereka ke Tanah Suci.

Berikut ini cerita lengkapnya:

Saat ditemui di Jalan Mayjend DI Panjaitan, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, pada Jumat (28/2/2020), Yusrinda mengaku, umrah ini pertama kali buatnya.

"Saya belum pernah umrah sebelumnya. Ini nanti yang pertama kali, tapi ternyata harus ditunda dulu," katanya.

Dirinya menceritakan, pihak keluarga sudah menggelar acara tepung tawar untuk melepas keberangkatan dirinya.

Yusrinda yang berangkat bersama kakak kandungnya, Asnir Hasyim, seharusnya berangkat apda 1 Maret nanti bersama 53 orang lainnya.

"Saya di Medan ini, tapi berasal dari Sumatera Barat. Rencananya berangkat tanggal 1 Maret, kami rombongan ada 53 orang dari keluarga dekat 23 orang, itu ada anak, menantu, ipar, sampai cucu kembar perempuan juga ikut," katanya.

Asnir menceritakan, sejak 10 hari lalu, rombongan jemaah umrah sudah berkumpul di rumahnya.

"Yang berangkat ini juga termasuk cucu, ada yang masih 5 tahun, kembar perempuan. Ada juga yang masih kelas 1 SMP dan SMA juga ada," katanya.

Berkumpulnya semua rombongan di rumahnya untuk mempersiapkan kelengkapan lainnya mulai dari makanan, pakaian, koper, pembiayaan selama di sana, dan lain sebagainya.

"Kita posisinya sekarang tinggal menunggu berangkat. Karena jadwalnya sudah dekat. Harusnya kami besok kumpulkan koper di Asrama Haji, dan manasik terakhir. Jadi ini memang takdir, saya terima," katanya.

"Saya berharap supaya aturan yang dibikin pemerintah Arab Saudi dipertimbangkan, mana yang terbaik. Kalau penundaan agak lama akan kami tunggu," katanya.

Sejumlah jemaah asal Gresik telanjur tiba di Tanah Suci pada saat penangguhan visa diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Sekitar 30 jemaah umrah asal Gresik tersebut akhirnya diperbolehkan tetap melanjutkan ibadah.

"Alhamdulillah, kemarin sekitar 30-an jemaah umrah yang ikut biro travel kami sudah sampai di Jeddah. Sehingga tidak balik lagi ke Indonesia, dan diperbolehkan, karena aturan itu belum turun (diberlakukan)," kata pengelola travel perjalanan umrah dan haji khusus Mabruro Gresik Ida Lailatussa'diyah saat ditemui Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Sekitar 51 jemaah dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, yang berangkat menggunakan pesawat reguler Singapura Airlines, batal berangkat.

Saat itu, mereka sempat transit sementara di Singapura. Namun, pihak Angkasa Pura menangguhkan keberangkatan mereka setelah ada kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi.

"Ada 51 jemaah yang terbang dengan pesawat reguler dan transit di Singapura, mereka dilarang melanjutkan terbang ke Saudi dan diminta kembali ke Indonesia dengan maskapai Malaysia Airlines," kata staf Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda Yuristo Ardi Hanggoro saat dikonfirmasi, Jumat (28/2/2020).

Saifullah Maksum, warga Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis siang, bersama ibu, istri dan anaknya, sudah menunggu berangkat umrah di Terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Sejumlah kerabat dekat juga tampak hadir untuk melepas keberangkatan mereka ke Tanah Suci.

Pada pukul 13.30 WIB, semua rombongan jemaah umrah termasuk Saifullah dikumpulkan pihak maskapai untuk diberikan sosialisasi mengenai jadwal keberangkatan umrah ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

"Semua rombongan kaget, namun memaklumi. Pihak travel juga baru tahu saat itu jika jadwal umrah ditunda," kata Saifullah.

Sesuai jadwal, dia dan keluarga seharusnya sudah take off pukul 16.15 WIB, dengan maskapai Saudi Airline nomor penerbangan SV-3813.

Sebanyak 90 jemaah umrah Sabila Cabang Pamekasan, Jawa Timur, yang akan berangkat pada Sabtu (29/2/2020), terpaksa menunda keberangkatan mereka ke Tanah Suci.

Para jemaah umrah tersebut sempat tidak percaya dengan pembatalan tersebut. Sebab, sampai H-2 pemberangkatan, pihak agen perjalanan masih belum menginformasikan pembatalan.

Muna Salima, salah satu calon jemaah, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/2/2020), menuturkan, beberapa bekal yang akan dibawa ke Tanah Suci Mekkah terpaksa dikeluarkan lagi dari dalam koper.

"Agak terkejut dengan pembatalan ini. Tapi, karena pembatalan ini bukan hanya satu travel, saya pasrah saja," ujar Muna Salima.

Mohammad Chanafi, jemaah asal Jember, terlanjur menggelar acara syukuran dan mengundang warga sekitar. Bahkan, ia juga sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan selama beribadah di Tanah Suci.

Chanafi menceritakan, selain dirinya ada 38 jemaah lainnya seharusnya berangkat melalui biro perjalanan umrah Malika Wisata Utama Jember pada Jumat (28/2/2020) sore.

Namun, keinginan itu harus pupus karena Arab Saudi menangguhkan visa umrah bagi negara yang berpotensi terkena virus corona Covid-19.

“Kecewa iya, karena ada penudaan, tapi kami bisa memaklumi, karena semuanya ditunda,” kata Chanafi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

(Penulis: Kontributor Medan, Dewantor, Kontributor Gresik, Hamzah Arfah, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Abba Gabrillin, Dheri Agriesta, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/09300091/nasib-jemaah-batal-umrah-telanjur-gelar-syukuran-hingga-akhirnya-pulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke