Salin Artikel

Heboh Pasien Suspect Corona Meninggal Lalu Dibungkus Plastik di Semarang, Ini Penjelasan Rumah Sakit

KOMPAS.com - Rumah Sakit Kariadi di Semarang menegaskan, pasien suspect corona yang meninggal pada Minggu (23/2/2020) karena penyakit Bronkopneumonia yang menyerang bagian paru-paru.

"Jadi pasien pria usia 37 tahun yang meninggal pada Minggu (23/2/2020) itu, karena penyakit Bronkopneumonia sehingga paru-parunya mengalami kerusakan akibat infeksi, bukan karena virus corona," kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) RSUP dr Kariadi, Fathur Nur Kholis, di Semarang, Rabu, seperti dilansir Antara.

Menurut Fathur, Bronkopneumonia adalah infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru.

Tingkat kematian penyakit ini, menurut Fathur, memang tinggi. Penyebab infeksi Bronkopneumonia bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau makhluk hidup yang lain.

Seperti diketahui, pada tanggal 12 Februari 2020, seorang pasien WNI yang baru saja pulang dari Spanyol dan sempat transit di Dubai menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

WNI tersebut lalu segera dirawat di ruang isolasi RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Selain WNI itu, RS Kariadi sempat merawat dua pasien lainnya sucpect virus corona.

Dari dua pasien itu, satu di antaranya warga negara Jepang dan satu lainnya adalah WNI yang baru pulang dari luar negeri.

Kedua pasien tersebut kini sudah diperbolehkan pulang karena tidak terinfeksi virus corona.

Diberitakan sebelumnya, sejak Januari 2020, RSUP Kariadi sudah menangani 23 pasien yang terindikasi virus corona. Empat di antaranya merupakan warga negara China, Jepang, dan Korea. 


Penjelasan alasan jenazah dibungkus plastik

Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr Kariadi, dr RP Uva Utomo, SpKF mengatakan, jenazah dibungkus plastik agar virus pada mayat tidak menular ke petugas medik.

"Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil, karena ukuran virus itu sangat kecil, kan kalau dengan pasltik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/2/2020).

Lalu ia menjelaskan, tidak hanya jenazah dengan suspect corona yang mendapat perlakuan dikremasi dengan plastik, tetapi juga jenazah pasien yang terinfeksi virus kategori airbone.

Uva melanjutkan, setelah dibungkus plastik, mayat tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dilarang untuk dibuka lagi.

Selain itu, petugas yang memasukkan ke peti jenazah juga harus mengenakan pakaian khusus dan masker N95.

(Penulis: Riska Farasonalia, Retia Kartika Dewi | Editor: David Oliver Purba, Virdita Rizki Ratriani)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/27/10150071/heboh-pasien-suspect-corona-meninggal-lalu-dibungkus-plastik-di-semarang-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke