Salin Artikel

Babi yang Mati di TTU Bertambah Menjadi 440 Ekor

"Data terbaru yang kami terima di Kabupaten TTU, saat ini ternak babi yang mati telah mencapai 440 ekor," ujar Kepala Dinas Peternakan NTT Dany Suhadi saat diwawancarai di Kupang, Rabu (26/2/2020).

Dany mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab ratusan babi itu mati mendadak.

Menurut dia, ratusan babi yang mati di Kabupaten Belu sebelumnya sudah positif terkena virus demam babi Afrika, atau African Swine Fever (ASF).

Namun, di Kabupaten TTU, penyebab kematian babi belum diketahui secara pasti.

Saat ini, sampel darah dan organ tubuh babi yang mati di Kabupaten TTU telah dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.

Pengiriman organ tubuh babi itu untuk mengetahui penyebab kematian ratusan babi ternak.

Dany pun minta masyarakat turut membantu pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.


Menurut Dany, pihaknya masih terus mendata jumlah babi yang mati di kabupaten lainnya di NTT.

Sebelumnya diberitakan, ratusan ternak babi milik warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dilaporkan mati.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes mengatakan, ratusan ternak babi yang mati itu tersebar sejumlah kecamatan yakni Kota Kefamenanu, Bikomi Utara, Bikomi Selatan, Biboki Anleu, Insana Utara dan Insana Fafinesu.

Untuk pencegahan, Pemkab TTU melakukan pengobatan terhadap babi yang sakit.

"Untuk sementara, kita lakukan pemberian vitamin dan pengobatan terhadap ternak yang sakit," kata Raymundus.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/26/11562641/babi-yang-mati-di-ttu-bertambah-menjadi-440-ekor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke