Salin Artikel

Banjir 1 Meter di Prabumulih, Warga Mandi dan Cuci Pakaian di Jalan

Banjir dari luapan Sungai Lematang itu sudah merendam jalan tersebut lebih dari seminggu.

Akibat banjir, warga kesulitan melintasi jalan tersebut yang berdampak pada kehidupan mereka.

Warga yang ingin menuju ke dua wilayah itu bisa melalui jalan alternatif, yaitu memutar lewat Desa Modong, namun dengan jarak tempuh tiga kali lipat lebih jauh dari jalur semula.

Pantauan di lokasi, Senin (24/2/2020), terlihat banjir sedalam antara 30 cm hingga 1 meter merendam jalan utama penghubung Kota Prabumulih dan Kabupaten PALI melalui Sungai Medang.

Banjir membuat warga dari dua kota dan kabupaten itu tidak bisa melintas. Kalaupun nekat melintas, harus menanggung risiko mesin mati atau rusak.

Banjir itu sendiri dimanfaatkan warga untuk mandi, mencuci pakaian dan mencuci kendaraan.

Akimudin, warga Prabumulih mengatakan, banjir yang merendam itu sudah belangsung lebih dari seminggu. Banjir berasal dari luapan Sungai Lematang yang ada di ujung desa.

Banjir di jalan itu hampir terjadi setiap tahun, bahkan pernah dalam satu tahun terjadi dua kali.

Akimudin yang hendak memikat burung mengaku terpaksa putar balik karena tidak berani melintas karena khawatir motornya rusak.

“Banjir dalamnya sepaha Pak, saya mau mikat burung ke Desa Tanjung Dalam di seberang tak berani lewat karena takut mesin mati,” kata Akimudin

“Terpaksa putar balik pak, dari pada motor rusak” tambah Akimudin sambil memutar motornya.

Akimudin berharap pemerintah meninggikan badan jalan agar ke depan tidak lagi terendam banjir.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/13574801/banjir-1-meter-di-prabumulih-warga-mandi-dan-cuci-pakaian-di-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke