Sebab, informasi tersebut dianggap telah meresahkan masyarakat Jember.
Selama tiga hari, warga Jember diresahkan isu penculikan anak yang disebar melalui media sosial.
Informasi bohong menyebut, penculikan anak itu terjadi di Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Umbulsari dan Kecamatan Semboro.
“Kami membentuk tim, mencari siapa penyebar di media sosial hingga informasinya sampai pada masyarakat luas,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jember AKP Yadwavina Jumbo Qontason kepada Kompas.com di Mapolres Jember, Jumat (21/2/2020).
Menurut dia, polisi akan menelusuri siapa penyebar siapa penyebar informasi hoaks tersebut.
“Akan ditindak agar tidak menyebar ke mana-mana,” tutur dia.
Menurut polisi, informasi penculikan terhadap anak seperti sudah menjadi kenyataan di masyarakat.
Padahal, itu hanya isu dan informasi yang tidak benar.
“Sudah ada yang kami pantau, tapi belum bisa disampaikan,” kata Jumbo.
Tim dari Polres Jember sudah bekerja untuk melacak pelaku penyebaran hoaks tersebut.
Selain itu, Jumbo juga meminta warga tetap waspada untuk terus menjaga anak-anak.
Walau penculikan anak masih sebatas informasi palsu, namun orang tua tidak boleh lengah dan terus menjaga anaknya.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, karena ada konsekuensi hukum,” kata Jumbo.
https://regional.kompas.com/read/2020/02/21/19015721/polres-jember-cari-penyebar-hoaks-penculikan-anak-yang-bikin-resah
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan