Salin Artikel

Lulus Cum Laude, Suyoko Jadi Orang Pertama di Kampungnya yang Kuliah di UGM

Perjuangannya tak mengkhianati hasil. Suyoko berhasil menyelesaikan studi sarjana dari Fakultas Biologi UGM dan meraih predikat cum laude dengan IPK 3,78.

"Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan studi di UGM," ujar Suyoko usai prosesi wisuda program sarjana dan diploma periode II tahun 2019/2020 Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (19/2/2020).

Suyoko adalah anak ketiga dari pasangan Nurlaila dan almarhum Tayeb yang bekerja sebagai petani.

Ia memiliki dua kakak yang telah lulus dari UPI dan IPB, sedangkan satu adiknya sedang kuliah di Universitas Brawijaya.

Suyoko juga memiliki adik bungsu yang saat ini sedang menyiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi.

Nurlaila, ibunda Suyoko, mengatakan bahwa dia sempat tak yakin bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus kuliah.

Ia mengatakan, sebagai petani, penghasillannya pas-pasan. Apalagi suaminya telah meninggal dunia.

"Suami selalu meyakinkan pasti bisa, bagaimanapun caranya dan dia pun mendorong anak-anak cari beasiswa. Alhamdulillah semua bisa kuliah," kata Nurlaila.

Ia mengaku bersyukur dan bangga dengan keberhasilan anak ketiganya menyelesaikan studi dengan nilai yang tinggi.

"Bahagia dan tentu bersyukur cita-cita sudah berhasil. Saya selalu mendoakan yang terbaik," ucapnya.

"Saya dapat beasiswa, jadi sampai selesai ini tidak mengeluarkan biaya. Ya ada, tapi untuk keperluan yang lain-lain," urainya.

Kuliah di UGM adalah salah satu impiannya saat lulus dari SMA Negeri 1 Sumbawa.

Sejak masih sekolah, ia telah memiliki banyak prestasi. Saat SD, ia menjadi finalis OSN IPA tingkat nasional. Sementara saat SMP dan SMA, dia menjadi finalis OSN Biologi tingkat nasional.

Karena prestasi tersebut, ia memilih jurusan Biologi.

Pada saat kuliah tahun 2019, Suyoko berhasil menyumbangkan medali emas di Olimpiade Sains Mahasiswa bidang Biologi. Dalam tahun yang sama, ia juga berhasil meraih medali perak Olimpiade Nasional MIPA Perguruan Tinggi bidang Biologi.

"Saya juga ikut sekolah musim panas di Chungnam National University, Korea Selatan, melalui skema Global Korea Scholarship for ASEAN Countries Science and Engineering Students," ungkapnya.

Suyoko mengatakan, selama sekolah, ia terus mengingat pesan almarhum ayahnya. Sang ayah saat masih hidup selalu menekankan bahwa pendidikan itu penting.

Selain itu, sang ayah juga mengatakan bahwa pendidikan bisa menjadi jalan yang dapat mengubah kondisi seseorang.

Pesan ayahnya itu menjadi pegangan hidup Ahmad.

"Bapak pernah mengatakan, pendidikan itu nomor satu. Pendidikan bisa mengubah kita dari kondisi yang sekarang," tegasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/20/14150041/lulus-cum-laude-suyoko-jadi-orang-pertama-di-kampungnya-yang-kuliah-di-ugm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke