Ketinggian air di jalur pantura rata-rata 50 cm yang membuat arus lalu lintas terganggu.
Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Pekalongan Kota terpantau mengatur arus lalu lintas yang tersendat.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, kendaraan yang melintas di jalur pantura hanya mampu melaju dengan kecepatan 10 km per jam.
"Kita amankan jalur pantura dari arah Semarang ke Jakarta agar lancar," kata AKP Parmono Kapolsek Pekalongan Barat, di lokasi, Kamis.
Antrian kendaraan tidak membuat jalur pantura macet karena banyaknya petugas.
Parnomo mengimbau agar pengguna jalan berhati-hati karena jalur pantura mulai rusak.
Rumah terendam banjir
Banjir juga menyebabkan ribuan rumah terendam banjir di empat kecamatan di Kota Pekalongan.
Data dari PMI Kota Pekalongan, ada 780 warga mengungsi di tujuh lokasi.
Di antaranya, Masjid Al Karomah dan Aula Kecamatan Tirto.
Menurut Triyono (43), warga Kelurahan Tirto, banjir disebabkan meluapnya Sungai Bremi dan Meduri.
Diduga karena sungai dangkal sehingga tidak bisa menampung volume air.
"Ini sudah enam kalinya banjir, kebanyakan warga mengungsi. Kami harap pemkot tanggap dengan banjir yang sudah langganan," ungkap Triyono.
https://regional.kompas.com/read/2020/02/20/12025411/hujan-mengguyur-pekalongan-jalur-pantura-terendam-banjir