Tapi di lokasi tersebut tersembunyi potensi bencana yang mengancam, yakni gempa bumi.
Di balik potensi bencana yang mengancam, sebidang tanah seluas 20 hektare di atas Sesar Lembang kawasan Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akan dijadikan lokasi wisata baru berupa taman bermain air alias waterboom.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Pagerwangi Agus Ruhidayat.
"Kalau izin awalnya agrowisata, namanya Noah Park. Cuma tercantum ada permainan anak, saya konfirmasi waterboom itu bagian dari permainan anak," kata Agus, saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa (18/2/2020).
Lebih lanjut Agus menambahkan, wisata waterboom tersebut berdiri di atas tanah milik Pandam Dharmawan dan dikelola oleh PT DAM Utama Sakti.
Ditanya soal perizinan lebih lanjut, Agus mengatakan pihak pengelola menjelaskan bahwa izin wisata di atas Kawasan Bandung Utara (KBU) sudah diperoleh sejak tahun 2017 lalu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Izinnya dikeluarkan kades sebelum saya. Dibangun kapannya saya kurang tahu. Tapi Karena permodalan belum siap, jadi sekarang di lokasi baru penataan saja," tuturnya.
Agus membenarkan bahwa rencana pembangunan waterboom tersebut tepat di atas Sesar Lembang yang memiliki potensi bencana tinggi.
Namun lantaran izin sudah terlanjur keluar, dia hanya bisa memberikan imbauan kepada pengelola agar membuat wisata yang bisa meminimalisasi dampak dari gempa.
"Sesar Lembang itu tanah milik semua, kami enggak bisa menolak karena itu tanah pribadi. Imbauan dari BNPB, dari LIPI, dari ITB menginformasikan bahwa di jalur Sesar Lembang harus waspada. Masyarakat diimbau membuat banggunan tahan gempa," tuturnya.
Agus pun mengklaim tidak ada penolakan dari warga setempat. Bahkan, menurut dia, warga malah menunggu lokasi wisata tersebut segera rampung.
"Warga justru menunggu bisa bekerja di situ," tandasnya.
Wawan, ketua RW 02 Desa Pagerwangi mengatakan, hingga saat ini belum ada sosialisasi kepada warga terkait rencana pembangunan waterboom.
Berbeda dengan pernyataan Kades Pagerwangi, Wawan justru mengatakan warganya untuk sementara ini menolak kehadiran waterboom di lokasi tersebut.
"Jadi untuk sementara, mulai dari warga maupun pihak RT dan RW menolak rencana pembangunan itu," kata Wawan.
Wawan mengatakan, warganya khawatir akan ada kerusakan alam yang ditimbulkan dari pembangunan wisata tersebut.
Terlebih lagi, waterboom tersebut berada di Kawasan Bandung Utara (KBU) dan masuk kawasan rawan bencana (KRB) Sesar Lembang yang berpotensi menimbulkan gempa besar.
"Warga pasti kena imbas dari pembangunan ini, terlebih belum ada sosialisasi ke warga maupun aparat pemerintah setempat. Padahal lokasinya di KBU dan zona Sesar Lembang," tandasnya.
https://regional.kompas.com/read/2020/02/19/06042971/berbahaya-rencana-pembangunan-waterboom-di-atas-sesar-lembang-bandung
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan