Salin Artikel

Usai Jadi Pembicara, Mahasiswa Beri Ganjar Map Merah

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan hadiah map merah saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk "Government Gathering on Good and Green Governance" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini berbicara tentang perlindungan lingkungan.

Di akhir acara, salah seorang mahasiswa yang diketahui merupakan Presiden Mahasiswa BEM UMY, Muhammad Iqbal Hatami, memberikan map merah atau rapor merah bagi Ganjar. 

Map itu diketahui berisi kajian BEM SI dan Aliansi UMY bergerak tentang kerusakan lingkungan di Jawa Tengah. 

Ganjar menerima map merah itu dan memberikannya kepada ajudannya.

Dalam sesi tanya jawab, Koordinator Wilayah Jateng DIY BEM SI Bayu Septian sempat bertanya tentang masalah PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang hingga saat ini mencemari lingkungan.

“Kemudian masyarakat yang di sekitar merasa ada pencemaran-pencemaran. Bagaimana sikap Pemprov untuk menormalisasi masalah di sana. Dulu 2018 sempat ditutup tapi dibuka kembali?” tanya Bayu.

Dengan menunjukkan video, Ganjar menjawab pertanyaan itu dengan isu pengangguran. Selain itu, juga persoalan bau yang saat ini hanya dimiliki oleh Eropa. 

“Saya ingin sampaikan cerita, Pak, ada pencemaran, Pak, terus bagaimana tutup. 30 ribu buruh nganggur, oke?” ujar Ganjar. 

“PT RUM saya panggil khusus kenapa tidak bisa (mengatasi limbah bau). ‘Pak Gubernur saya lagi cari teknologi yang tidak bau di mana’,” kata Ganjar. 

Ganjar mengatakan pihak perusahaan mengatakan alat itu baru bisa sekitar 1 tahun mendatang. Menurut dia, mestinya teknologi bisa menyelesaikan masalah itu. 

“Dan ternyata teknologi itu ketemu dari Denmark. Anda (mahasiswa) boleh ke sana dengan rekomendasi Gubernur Jawa Tengah,” kata Gubernur Jateng. 

Seusai menjadi pembicara dan turun panggung, Ganjar sempat dimintai untuk menanggapi map merah. 

“Saya baca dulu. Kalau semua tidak baik-baik saya tidak mau. Tetapi Anda kalau baik-baik saya membuka ruang. Termasuk cara saya menjawab pertanyaan anda itu penghormatan saya," ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan dulu ia merupakan aktivis. Sehingga mahasiswa tidak perlu ragu bisa menghubunginya.

“Kita sama-sama menghormati dan boleh chit-chat. Saya dulu juga aktivis," ucap Ganjar.

Sebelumnya, puluhan orang berkumpul di depan Sportorium UMY. Sembari membentangkan spanduk bertuliskan 'Rapor Merah Untuk Ganjar' hingga 'Gubernur Lamis'. Aksi damai tersebut bertujuan untuk mendorong penyelesaian pencemaran lingkungan oleh limbah PT. RUM di Sukoharjo.

Mahasiswa mendorong gubernur untuk mendesak pencabutan SK beroperasinya PT RUM oleh Pemkab Sukoharjo. 

"Di dalam bakal ada aksi pengangkatan kertas warna merah, isinya itu sebuah kajian yang bermakna rapor merah untuk pak Ganjar dan Anies. Goal-nya, bagaimana responnya Pak Ganjar dan Pak Anies tentunya menerima kajian yang telah kita buat," ucap Koordinator Wilayah Jateng DIY BEM SI.

Dalam acara bertajuk Government Gathering on Good and Green Governance rencananya mengundang Gubernur DKI Jakarta, namun Anies tidak hadir.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/18/22083651/usai-jadi-pembicara-mahasiswa-beri-ganjar-map-merah

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke