Salin Artikel

Buaya Berkalung Ban Sempat Dijerat Matt Wright tapi Kembali Lolos karena Riuhnya Warga

Dari amatan Matt dan Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulawesi Tengah, buaya berkalung ban ini saban pagi bergerak menuju muara untuk sekedar berjemur.

Setelah memasuki senja, buaya ini akan kembali ke Jembatan 2 di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Karena itu, saat ini, operasi penyelamatan tidak lagi berlangsung pada siang hari.

Ketua Satgas Penyelamatan Satwa Liar, Haruna mengatakan sudah beberapa hari ini tim bekerja malam hari.  

"Tadi malam (Jumat, 14/2/2020) Matt melepaskan harpun sebanyak dua kali. Satu kali harpun Matt mengenai sasaran, tapi target lolos. Saat harpun kedua dilesatkan hasilnya nihil," kata Haruna, Sabtu (15/2/2020).

Menurut Haruna, Matt sempat berhadapan dengan buaya berkalung ban, dengan jarak sangat dekat.

Alhasil, buaya berkalung ban kaget dan langsung kabur dan masuk ke dalam air.

"Ini kendala yang kami hadapi di lapangan. Saya minta warga yang menonton kami bekerja, silakan saja. Tapi saya harap warga jangan berteriak dan  matikan senter. Biarlah hanya senter Matt yang bekerja. Biar buayanya tidak masuk dalam air," pinta Haruna.

Buaya berkalung ban ini awalnya muncul pada 2016. Kala itu upaya melepaskan ban sudah dilakukan.

Sejumlah warga yang tidak mempunyai keahlian soal buaya mencoba memancing buaya dengan menggunakan ayam hidup.

Pada 2018, seorang pencinta reptil bernama Panji juga sempat berupaya menangkap buaya berkalung ban di Palu.

Namun, upaya laki-laki yang dikenal lewat acara televisi Panji si Petualang itu tidak membuahkan hasil.

Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah beberapa kali mencoba melepaskan ban dari leher buaya tersebut. Namun, usaha itu juga belum berhasil.

Kini Matt Wright yang sudah berhasil menangkap puluhan ekor buaya di Australia ikut bergabung untuk membebaskan satwa itu dari jerat ban.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/15/23570051/buaya-berkalung-ban-sempat-dijerat-matt-wright-tapi-kembali-lolos-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke