Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pemuda Perkosa Nenek 51 Tahun | Mantan Preman Dirikan Panti Asuhan

KOMPAS.com - Slamet Mahmiludin (26), warga asal Padang Ratu, Lampung Tengah, ditangkap polisi karena telah memerkosa seorang nenek berinisial LB (51), di areal persawahan yang berbatasan dengan kompleks perkantoran Pemkab Pesawaran pada Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Slamet ditangkap polisi di perkebunan semangka tempatnya bekerja pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB.

Pelaku ditangkap polisi setelah korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Gading Rejo.

Berita ini pun menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Sementara itu, berita kisah Prianggono, mantan preman tinggalkan dunia hitam untuk dirikan panti asuhan juga menyita perhatian pembaca Kompas.com.

Prianggono sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP), sudah akrab dengan minuman keras.

Kehidupannya yang kelam itu membuat Prianggono menjadi preman.

Prianggono selalu mengambil jatah uang dari sejumlah pemilik toko yang ada di salah satu wilayah di Semarang.

Setelah menikah, ia pun akhirnya memutuskan untuk memulai kehidupan baru.

Baca berita populer nusantara selengkapnya:

Ada-ada saja ulah yang dilakukan Slamet warga Padang Ratu, Lampung Tengah ini, berdalih tak pernah bertemu perempuan selama satu bulan ia nekat memerkosa nenek berusia 51 tahun.

Peristiwa itu terjadi di areal persawahan yang berbatasan dengan kompleks perkantoran Pemkab Pesawaran pada Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Peristiwa itu terjadi berawal dari korban yang baru pulang dari sawah lalu menyapa Slamet dan temannya yang sedang memancing.

Diduga tak kuat menahan birahinya saat melihat LB yang menyapanya saat memancing, dan satu bulan tidak pernah bertemu perempuan.

Slamet kemudian mengejar lalu membekap LB dari belakang hingga membuat korban terjatuh di semak-semak.

“Korban sempat minta tolong, tapi oleh tersangka dibekap menggunakan kerudung milik korban. Setelahnya, korban diperkosa oleh tersangka,” kata Kapolsek Gading Rejo AKP Anton Saputra saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).

 

Prianggono (43), sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP), sudah akrab dengan minuman keras.

Bahkan, diusianya yang masih belia. Ia sudah memiliki tato di leher. Tak hanya itu, ia juga jualan obat (pil) koplo.

Semenjak dari itu, kehidupan kelam itu membuat Prianggono menjadi preman.

Prianggono selalu mengambil jatah uang dari sejumlah pemilik toko yang ada di salah satu wilayah di Semarang.

Selama perjalanan hidupnya, berbagai hal buruk telah dia lakukan.

Namun, setelah menikah, ia pun mulai memikirkan masa depan keluarganya.

Ia kemudian membuka usaha dengan berjualan soto. Dari sana juga ia kenal dengan komunitas Islam.

Semenjak itulah, Prianggono rajin beribadah. Hingga ia mempunyai keinginan untuk mendirikan panti asuhan.

Alasan mendirikan panti asuhan karena Prianggono ingin bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama bagi anak-anak yatim dan kaum duafa.

Harapannya, ia bisa membayar dosa-dosa yang telah dia buat pada masa lalu.

Panti asuhan dirintisnya tahun 2013. Saat itu panti masih berlokasi di rumah mertuanya.

Seiring berjalanya waktu, tahun 2015, Prianggono memulai membangun panti asuhan di atas tanah yang dibelinya.

"Saya rintis panti asuhan di rumah mertua, ada delapan anak waktu itu. Lalu saya membeli tanahnya simbah. Saya cicil ke anaknya satu-satu," ujar Prianggono.

Saat itu ada 21 anak yang ada di panti asuhannya, mulai dari balita hingga SMA.

Seorang penumpang KM Lauser bernama Dedi Bagus Setiawan (24), tiba-tiba terjatuh di tengah laut.

Kejadian itu terjadi pada Minggu (9/2/2020), saat kapal yang ditumpanginya berangkat dari Makassar menuju Timika, Papua.

Beruntung saat kejadian ada rombongan prajurit TNI AD dari Satuan Brigif 20/3 Kostrad yang turut serta menjadi penumpang kapal.

Mengetahui ada peristiwa itu, tuju tujuh prajurit TNI yang terdiri dari Prada Wilyam Keni, Prada Musa Andi, Prada Lahasdin, Prada Marman, Prada Wahyudi, Prada Laode, dan Prada Arjan Sibela langsung melepaskan pakaian dinasnya dan terjun ke laut untuk melakukan penyelamatan.

"Mengetahui adanya hal tersebut, tujuh prajurit Brigif langsung sigap melompat ke laut untuk menyelamatkan korban," kata Komandan Brigif 20/3 Kostrad Kolonel Charles BP Sagala, Senin (10/2/2020).

 

Untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono memerintah jajaran untuk memperketat penjagaan laut perbatasan antar-negara di wilayah Pertahanan I.

Hal ini untuk mengantisipasi masuknya personel-personel ilegal dari Singapura, baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

"Atas adanya 6 orang orang WNI yang diduga suspect masuk ke Tanjungpinang, saat itu juga Kogabwilhan langsung meningkatkan pengawasan di laut perbatasan," kata Yudo, Selasa (11/2/2020).

Tidak main-main, Yudo bahkan langsung menurunkan 5 KRI untuk bersiaga dan standby di sejumlah perbatasan perairan antar-negara yang kerap dijadikan jalur masuk perdagangan orang.

 

Tugu di Tol Madiun yang disebut lambang mirip palu arit sempat viral di media sosial.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Madiun meminta PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) merancang ulang tugu tersebut.

"Apa pun simbol atau lambang, jangan sampai keberadaan tugu itu menimbulkan kegaduhan. Untuk itu seyogyanya disesuaikan agar tidak menimbulkan kegaduhan dan tidak menjadi kontraproduktif," ujar Kepala Kesbangpoldagri Kabupaten Madiun Sigit Budiarto kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Sigit mengatakan desain ulang tugu itu menjadi kewenangan PT JNK. Pemkab berharap rancangan baru bisa mencerminkan ciri Kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat Indonesia.

"Sehingga bisa mengubah pandangan tugu itu tidak lagi menyerupai lambang partai terlarang," kata Sigit.

Sebelumnya, PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) membantah tugu tersebut mirip lambang palu arit.

Direktur Utama PT JNK Dwi Winarsa mengatakan tugu itu menyerupai lambang PT JNK.

Pembangunan tugu itu berfungsi sebagai branding perusahaan, sekaligus penanda bagi pemakai jalan yang belum mengetahui akses Gerbang Tol Madiun.

 

Sumber: KOMPAS.com (Tri Purna Jaya, Wijaya Ksusuma, Hadi Maulana, Muhlis Al Alawi
Editor: Aprilia Ika, David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Setyo Puji)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/12/06370021/-populer-nusantara-pemuda-perkosa-nenek-51-tahun-mantan-preman-dirikan-panti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke