Salin Artikel

Detik-detik Suami Bunuh Istri Tua, Pelaku Minta Korban Jemput di Pangkalan Ojek

Adik korban, Ari Indah Palupi (Indah) mengungkapkan, pagi hari pada hari kejadian, Rabu (5/2/2020), Handoko dan Ning datang ke rumah orangtua korban di Dusun 4 Petai Cina, Desa Way Galih.

“Kami pikir memang sudah rujuk, karena datang baik-baik. Ya, ngobrol-ngobrol sama keluarga di sini, baik kelihatannya,” kata Indah, Senin (10/2/2020).

Sekitar pukul 15.00 WIB, Handoko minta diantar ke pabrik PT Labinta di Jalan Ir Sutami, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah. Handoko diantar oleh adik laki-laki korban.

Namun belum sampai ke pabrik, kata Indah, Handoko minta diturunkan di lapangan desa.

Menurut Indah, saat itu adiknya melihat dua orang tak dikenal duduk di sepeda motor seperti menunggu.

“Kata adik saya, Handoko minta diturunkan di situ, lalu jalan ke arah dua orang itu. Agak jauh Handoko minta berhentinya,” kata Indah.

Sepeninggal Handoko, kata Indah, Ning masih di rumah mengasuh anak. Sekitar pukul 18.00 WIB, Ning terlihat menjawab panggilan telepon.

“Mbak Ning ditelepon, katanya suaminya (Handoko) minta dijemput di pangkalan ojek dekat kebun jagung,” kata Indah.

Indah mengungkapkan, saat pergi menjemput itu, Ning tidak seperti biasanya, yakni tidak memakai jilbab dan masker.

“Biasanya Mbak Ning kalau pergi-pergi itu pakai jilbab sama masker,” kata Indah.

Sementara itu, Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani mengatakan, saat melintasi TKP di areal kebun jagung Desa Sindang Sari, korban dipukul oleh tersangka NC menggunakan sebilah kayu hingga terjatuh.

“Saat korban terjatuh, H (Handoko) mengeksekusi dengan menikam korban,” kata Barly.

Sepeda motor dan barang berharga milik korban kemudian dibawa untuk mengesankan bahwa Ning menjadi korban pembegalan.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) menambahkan, selain Handoko, ada empat orang lain yang juga ditangkap, yakni NC, YP, S, dan P.

“Para tersangka ditangkap di tempat berbeda,” kata Pandra.

Tersangka Handoko ditangkap di Desa Way Galih, tersangka NC, YP dan S ditangkap di Desa Purwodadi Dalam, dan tersangka S ditangkap di Dusun Mulyosari.

Korban dibuntuti

Secara terpisah, warga setempat, Suherman mengatakan, salah satu pekerjanya sempat bilang bahwa korban dibuntuti oleh dua orang.

“Anak buah saya sempat papasan, korban dibuntuti dua orang mengendarai sepeda motor,” kata Suherman.

Lokasi penusukan itu, kata Suherman, termasuk daerah rawan terutama malam hari. Karena perkebunan mulai sepi jika sudah magrib.

“Udah banyak kejadian pembegalan di situ. Jalannya jelek, jadi nggak bisa kencang (bawa motor),” kata Suherman.

Menurut Suherman, saat korban ditemukan warga yang melintas, posisinya berada di parit kebun jagung.

Jarak antara lokasi penusukan dengan Jalan Ir Sutami (lintas Lampung Timur) sekitar 100 meter.

Rawan begal

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, kondisi sepanjang jalan masuk ke perkampungan warga itu sangat sepi.

Begitu masuk dari Jalan Ir Sutami, sebelah kiri dan kanan adalah kebun jagung. Setelah kebun jagung, sekitar 500 meter hamparan pohon karet menjulang.

Kondisi jalan sepanjang satu kilometer itu rusak dengan aspal grompal dan batu-batu besar bertebaran, hanya menyisakan sedikit jalan tanah yang agak rata di bahu jalan. Tidak ada penerangan sepanjang jalan itu.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa yang menimpa Ning awalnya disangka kasus pembegalan.

Karena pada saat ditemukan di areal perkebunan jagung Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, sepeda motor dan barang berharga milik korban hilang.

“Dugaan sementara adalah pembunuhan berencana dengan modus pura-pura dibegal,” kata Barly.

Tersangka Handoko kini ditahan di Mapolres Lampung Selatan. Empat orang lain yang terlibat ikut ditangkap.

Barly mengatakan, status empat tersangka lain itu ada yang merupakan saudara korban, anak angkat tersangka H, dan dua orang adik istri muda H.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/10/20415361/detik-detik-suami-bunuh-istri-tua-pelaku-minta-korban-jemput-di-pangkalan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke