Salin Artikel

Hati-hati, Penyebaran Virus Corona Bisa Melalui Masker Bekas Pakai

Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Kemenkes RI, Sadiah mengatakan, masker ini dapat membantu dan dapat juga mencelakakan.

Hal ini karena masker merupakan barang pribadi yang jika tidak tepat dikelola sampahnya malah akan berdampak fatal bagi orang lain.

"Bayangkan saja, masker itu dipergunakan untuk menutupi mulut dan hidung, tentunya banyak virus yang tersimpan di masker tersebut. Jika sampahnya dibuang sembarang, hal inilah yang akan mengancam balik masyarakat lainnya," kata Sadiah, Jumat (7/2/2020) petang.

Maka dari itu, Sadiah mengingatkan agar masyarakat yang menggunakan masker untuk tidak membuang sampahnya sembarangan.

Sebab, masker bekas yang dibuang sembarangan menjadi salah satu jalan penularan virus corona.

"Apalagi yang menggunakan masker dalam keadaan pilek atau batuk. Jika maskernya dibuang sembarangan, maka virusnya akan menyebar tanpa kita sadari," ujarnya.

Virus yang menempel di masker masih berproduksi, sebab masa inklubasi virus tersebut adalah 14 hari.

Jadi masker setelah dipergunakan jangan dibuang sembarangan.

"Baiknya masker yang akan dibuang terlebih dahulu dibungkus, kemudian baru dibuang ke tempat sampah, agar infeksinya tidak menular, sebab hal itu membahayakan," pungkasnya.

Diketahui saat ini di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, sedikitnya 70.000 masker sudah beredar di masyarakat Natuna. Masker itu berasal dari posko kesehatan dan apotik yang ada di Ranai.

Jika bekas masker dibuang sembarangan, maka berapa banyak infeksi yang dimungkinkan menyebar.

Untuk itu, buanglah masker bekas pakai pada tempat sampah.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/07/17313471/hati-hati-penyebaran-virus-corona-bisa-melalui-masker-bekas-pakai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke