Salin Artikel

KPAD: 60 Persen Kekerasan pada Anak di Tasikmalaya Akibat Perceraian

Tercatat 30 kasus kekerasan anak ditangani oleh KPAD Kota Tasikmalaya selama kurun waktu selama tahun 2019.

Ketua KPAD Kota Tasikmalaya Eki Sirojul Baehaqi menyatakan, pihaknya baru kali pertama menemukan kasus yang korbannya anak-anak sampai meninggal yang terjadi pada awal tahun 2020.

Yakni, kasus kematian Delis Sulistina (13) siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan jenazahnya di gorong-gorong depan sekolahnya pada Senin (27/1/2020) lalu.

"Ini saya tidak menyimpulkan ya, apakah ada korelasinya dengan penyebab kematian Delis atau tidak. Namun, sesuai hasil catatan kami pada tahun 2019 dari 30 kasus kekerasan yang korbannya anak-anak 60 persennya disebabkan oleh sengketa hak asuh anak pasca perceraian orang tuanya," jelas Eki kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (6/2/2020).


Kasus kekerasan pada anak selalu terjadi awal tahun

Eki menambahkan, sebetulnya ada penurunan jumlah kasus kekerasan anak yang ditanganinya selama tahun 2018 sebanyak 42 kasus menjadi 30 kasus di tahun 2019.

Bahkan kejadian kasus besar kekerasan anak di Kota Tasikmalaya secara kebetulan selalu terjadi pada awal tahun.

"Terus kejadiannya secara kebetulan selalu terjadi awal tahun. Seperti kasus kekerasan bayi oleh bibi yang mengasuhnya pada awal tahun 2019," katanya. 

"Dan sekarang awal tahun 2020 yang korbannya anak-anak penemuan mayat di gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya," tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/06/18410441/kpad-60-persen-kekerasan-pada-anak-di-tasikmalaya-akibat-perceraian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke