Salin Artikel

Kisah Cinta Bung Karno, Sempat Ditolak Fatmawati karena Tak Mau Dipoligami

Bukannya memberikan saran Bung Karno justru mengungkapkan isi hatinya secara terbuka dengan Fatmawati.

“Fat, sekarang terpaksa aku mengeluarkan perasaan hatiku padamu. Dengarlah baik-baik,” ujar Sukarno.

“Begini Fat ... sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu pertama kali aku bertemu denganmu, waktu kau ke rumahku dahulu pertama kali.”

Fatmawati bingung. Pelik. Dalam memoarnya, ia mengenang saat itu hanya mampu menjawab: "Fat kasihan sama Bapak.”

Rayuan Bung Karno

Saat itu tak terbersit rasa cinta di hati Fatmawati pada Bung Karno.

Fatmawati hanya memiliki rasa hormat seorang anak pada ayahnya tak lebih.

Bung Karno tak berhenti pada mengungkapkan cinta, sejumlah rayuan juga ia berikan.

"Aku seorang pemimpin rakyat yang ingin memerdekakan bangsanya dari Belanda, tapi rasanya aku tak sanggup meneruskan jika kau tak menunggu dan mendampingi aku. Kamu cahaya hidupku, untuk meneruskan perjuangan yang maha hebat dan dahsyat.”

Mendapatkan sejumlah rayuan luar biasa menyentuh rasa, Fatmawati kebingungan dan hal itu ia sampaikan pada ayahnya, Hasan Din.

Tolak Bung Karno karena tak ingin dipoligami

Fatmawati tak ingin dipoligami, ia juga tak mau melukai hati Inggit.

Pinangan Soekarno ditolak oleh Fatmawati dan Hasan Din terlebih karena Bung Karno telah memiliki seorang isteri.

Bung Karno tak berhenti berjuang ia menjanjikan meminta waktu selama 6 bulan untuk menyelesaikan persoalannya dengan Inggit.

Mulai saat itu kisah cinta Bung Karno dan Fatmawati tak jelas hingga kedatangan pendudukan Jepang pada tahun 1942.

Bung Karno telah kembali ke Jawa namun komunikasi keduanya terus berjalan.

Monumen Fatmawati

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Bengkulu membangun sebuah monumen untuk mengenang jasa Fatmawati sebagai pahlawan kemerdekaan RI.

Fatmawati tidak saja dikenal sebagai isteri Bung Karno dan Ibu Negara, ia juga merupakan putri kelahiran Bengkulu yang berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.

Ia merupakan ibu pejuang yang berada di garis tempur di dapur umum, orator, diplomat hingga penjahit Sang Saka Merah Putih saat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri haul Ibu Agung Fatmawati Soekarno pada 5 Februari 2020 di Bengkulu.

Kehadiran presiden direncanakan akan didampingi Ibu Negara Iriana serta Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani.

Haul Fatmawati rencananya bertepatan dengan peresmian Mounumen Ibu Agung Fatmawati yang terletak di Simpang Lima Ratu Samban, pusat Kota Bengkulu.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/16324091/kisah-cinta-bung-karno-sempat-ditolak-fatmawati-karena-tak-mau-dipoligami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke