Salin Artikel

Kisah Cinta Bung Karno dan Fatmawati, Cinta Bersemi dalam Sepi di Pengasingan

Kehadiran Bung Karno juga didengar oleh Hasan Din, ayah Fatmawati. Saat itu, Hasan Din tinggal di Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Hasan Din merupakan tokoh Muhammadiyah. Mengetahui kedatangan Bung Karno, Hasan Din menemuinya di Kota Bengkulu.

Dalam perjumpaan itu, Hasan Din menawarkan Bung Karno bergabung di Muhammadiyah.

Selain itu, Hasan Din juga menitipkan Fatmawati ke Bung Karno untuk mendapatkan bimbingan. Tak ada kesan apa-apa antara Bung Karno dan Fatmawati kala itu.

Usia Fatmawati saat itu sekitar 15 tahun. Secara kebetulan dalam pengasingan di Bengkulu, Bung Karno membawa serta anak angkatnya, Ratna Juami yang seumuran dengan Fatmawati.

Bersama Ratna Juami, Fatmawati muda menempuh pendidikan Rooms Katholik Vakschool di Kota Bengkulu.

"Sejak saat itu juga Fatmawati tinggal di rumah Bung Karno," sebut Agus Setiyanto, sejarawan dari Universitas Bengkulu, belum lama ini.

Sejumlah kegiatan dilakukan Bung Karno selama pengasingan di Bengkulu. Setidaknya lima naskah teater pertunjukan mampu ia hasilkan dalam Tonil "Monte Carlo".

Dalam buku lain karya Agus Setiyanto "Sandiwara Bung Karno" disebutkan bahwa sejumlah naskah yang ditulis Bung Karno sudah diterbitkan, di antaranya, Dr. Sjaitan, Chungking Djakarta, Koetkoetbi dan Rainbow (Poteri Kentjana Boelan).

Tidak saja seni pertunjukan, Bung Karno juga turut mengarsiteki Masjid Jamik di Kota Bengkulu yang hingga hari ini masih berdiri di pusat Kota Bengkulu.

Agus Setiyanto melanjutkan, Fatmawati sempat sebentar pindah dari kediaman Bung Karno ke rumah neneknya karena ada sedikit persoalan.

Namun Fatmawati kembali ke rumah Bung Karno. Pada saat kembalinya Fatmawati ke kediaman Bung Karno yang kedua itulah benih-benih cinta di hati Bung Karno muncul dalam diri Fatmawati.

Ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati saat itu awalnya lebih kepada kasih sayang ayah terhadap anak seperti dituturkan Bung Kanro dalam buku karya Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat. 

Ketertarikan Bung Karno pada Fatmawati ditangkap oleh Inggit Garnasih hingga tentu saja benih cemburu muncul.

Perasaan kurang nyaman antara Inggit dan Bung Karno akhirnya mencuat. Saat itu usia, Bung Karno 37 tahun dan Inggit 53 tahun.

Ratna Juami menyelesaikan sekolah dan pindah ke Jawa, Inggit pun ikut mengantarkan ke Jawa.

Pada kondisi kesepian di tengah pengasingan itulah benih cinta makin menguat. Perasaan cinta Bung Karno makin menguat pada Fatmawati.

Cindy Adams juga menuliskan pernyatan Bung Karno, "Istriku sudah mendekati usia 53 tahun. Aku masih muda, penuh vitalitas, dan memasuki usia terbaik di puncak kehidupan. Aku menginginkan anak. Istriku tidak dapat memberikannya padaku. Aku menginginkan kegembiraan hidup. Inggit tidak lagi memikirkan soal-soal seperti itu,”

Kondisi tersebut semakin membuat hubungan Inggit dan Fatmawati memburuk.

Kondisi rikuh terus terjadi dalam rumah tangga Sang Proklamator ini.

Dalam beberapa catatan lain, Soekarno dikatakan masih tetap mencintai Inggit namun menginginkan keturunan dari Fatmawati.

Bung Karno ingin menikahi Fatmawati namun tidak ingin melepas Inggit.

Tetapi Inggit berketetapan hati bahwa apabila Bung Karno ingin menikahi Fatmawati, maka ia harus diceraikan dahulu.

Hubungan terus menegang. Puncaknya terjadi saat Ratna Juami pindah untuk bersekolah ke Jawa.

Soekarno makin kesepian dan satu-satunya penghibur adalah Fatmawati.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/11024031/kisah-cinta-bung-karno-dan-fatmawati-cinta-bersemi-dalam-sepi-di-pengasingan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke