Salin Artikel

Cara Kepala Desa di Ciamis Antisipasi Warga Nunggak Pembayaran PBB

CIAMIS, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dianggap masih rendah.

Hal inilah yang mendasari Kepala Desa Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Abdul Haris, untuk memberikan celengan kepada warga sebagai tempat menabung.

Celengan ini nantinya akan dibuka saat warga menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

"Pas ada SPPT (celengan) dibuka, diharapkan semuanya lunas," kata Abdul Haris saat ditemui di Balai Desa Karangkamulyan, Senin (3/2/2020).

Pemberian celengan gratis ini dalam rangka Gerakan Sadar Bayar PBB atau Gebyar PBB. Nantinya masyarakat akan menabung selama setahun.

"Supaya tidak merasa berat kalau bayarnya (PBB) sekaligus, dengan menabung, sedikit demi sedikit diharapkan lebih ringan," ujar Haris.

Sebab, tahun lalu masih terdapat tunggakan PBB sebesar Rp 9 juta dari target Rp 132 juta. 

"Belum 100 persen membayar pajak. Semoga dengan celengan ini bisa lunas semua," jelas Haris.

Celengan PBB ini, akan diberikan kepada masyarakat bulan Maret 2020. Rencananya celengan akan dibuka pada awal tahun 2021.

"Pemberian celengan ini juga untuk kampanye PBB di tiap rumah. Mengingatkan kepada masyarakat untuk iuran (membayar) PBB," jelasnya.

Dia menambahkan, celengan PBB  yang dibagikan ke warga merupakan hasil kerajinan ibu PKK Desa Karangkamulyan.

"Pemerintah desa tidak membelinya dari toko maupun pasar. Desa beli ke mereka hitung-hitung untuk pemberdayaan ekonomi warga," kata Haris.

Haris berujar, celengan terbuat dari limbah botol air mineral ukuran 1,5 liter.

Supaya tidak terlalu panjang, botol tersebut dibuang bagian tengahnya kemudian disambungkan lagi dengan lem.

Agar terlihat menarik, botol dicat warna mencolok dan diberi hiasan yang terbuat dari limbah karpet.

"Limbah karpet dan botol bekas banyak ditemukan. Kebetulan desa kami memiliki bank sampah," jelas Haris.

Ke depan, Haris berharap warga bisa membuat sendiri celengan PBB itu. Bahan untuk membuat celengan cukup banyak dan mudah ditemui.

"Tidak semuanya harus membeli," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/04/07175031/cara-kepala-desa-di-ciamis-antisipasi-warga-nunggak-pembayaran-pbb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke