Salin Artikel

Pengelolaan Kebun Raya Purwodadi Diberikan ke Swasta, Apa Saja yang Berubah?

Bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020), pengelolaan kebun raya itu diserahkan kepada PT Dyandra Media Internasional melalui Mitra Natura Raya.

Kebun Raya Purwodadi dengan lahan seluas 85 hektar itu merupakan satu dari empat kebun raya yang pengelolaannya dialihkan ke pihak swasta.

Selain Kebun Raya Purwodadi, tiga kawasan serupa lainnya adalah, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, tahun ini LIPI memang ingin mengubah pola pengelolaan kebun raya di Indonesia, salah satunya adalah Kebun Raya Purwodadi.

Alih kelola dilakukan, kata Handoko, agar fungsi pendidikan, jasa lingkungan, dan pariwisata yang menjadi keahlian swasta dapat berjalan optimal.

Dengan begitu, LIPI bisa berkonsentrasi penuh pada pengembangan ilmu, seperti pelestarian dan penelitian flora.

"Itu sebabnya kami sekarang bekerja sama dengan PT Mitra Natura Raya, karena kami lebih jago dalam pengembangan ilmu. Jadi, edukasi, jasa lingkungan, dan wisata kami serahkan ke Mitra," kata Handoko di Kebun Raya Purwodadi, Minggu.

Melalui kerja sama alih kelola kebun raya, Handoko berharap PT Mitra Natura Raya bisa menjadikan kebun raya di bawah naungan LIPI menjadi lebih dari segi koleksi spesies tumbuhan, lingkungan, taman, serta pelayanan publik.

Di Indonesia sendiri, baru ada 37 kebun raya yang mayoritas dikelola pemerintah kabupaten/ kota.

Dari 37 kebun raya itu, hanya empat kabun raya yang berada di bawah naungan LIPI.

Handoko mengatakan, LIPI berencana membangun enam kebun raya lagi, yakni di Halmahera, Maluku Utara dan Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, kebun raya Batu juga akan dibangun di sekitar ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Baru ini yang sudah kita konkretkan rencananya, karena membuat kebun raya tidak mudah. Perlu waktu juga dan harus clear and clean," ujar Handoko.


Mempercantik kebun raya

Sementara itu, Direktur Utama PT Mitra Natura Raya Hendra Noor Saleh menyampaikan, sebagai langkah awal, kebersihan kebun raya akan diutamakan, termasuk pembibitan dan pemuliaan akan terus berjalan.

Selain itu, kawasan kebun raya nantinya harus bersih dan tidak boleh ada mobil yang masuk area kebun raya.

Mitra selaku pengelola akan menyediakan sepeda maupun becak bagi pengunjung untuk menikmati sudut-sudut kebun raya.

Penjualan tiket dan paket wisata juga akan dikembangkan untuk menarik jumlah pengunjung, terutama generasi muda.

"Kami akan membuat spot-spot yang nantinya memang akan menjadi viral dengan sendirinya. Kami akan berkreasi dan berusaha bersama-sama," kata Hendra.

"Betul, memang di balik ini ada bisnis, tapi perusahaan kami ini sudah berusia 50 sekian tahun. Saatnya juga kita mempedulikan lingkungan. Kalau itu bicara idealisme," ujar Hendra.

Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI R Hendrian menjelaskan, koleksi tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi dikelompokkan ke dalam beberapa lanskap koleksi tanaman dan beberapa taman tematik.

Tanaman tematik itu antara lain, palem, paku, taman meksiko, bambu, tanaman obat, polong-polongan, area yang dihutankan, mangga, pisang, dan tanaman bougainvillea (bunga kertas).

"Selain itu juga koleksi anggrek dan hoya dalam rumah kaca serta koleksi biji-bijian dalam bank biji," kata Hendrian.

Ia menuturkan, bank biji merupakan wahana alternatif yang potensial untuk konservasi sumber daya hayati.

"Di samping ukurannya relatif kecil, juga tidak memerlukan ruang simpan yang cukup besar untuk dapat menghimpun keanekaragaman jenis tumbuhan," tutur Hendrian.

Kebun Raya Pirwodasi seluas 85 hektar mengoleksi 12.389 spesimen tumbuhan, yang dikelompokkan dalam 2.049 spesies.

Tanaman tertua di kebun raya itu adalah juwet atau jamblang.

Kebun Raya Purwodadi yang juga dikenal dengan nama Hortus Iklim Kering Purwodadi didirikan pada 30 Januari 1941 oleh Dr L G M Baas Becking.

Kebun seluas 85 hektar ini hidup di dataran rendah kering.

Saat ini, Kebun Raya Purwodadi dikelola oleh LIPI, yang juga mengelola Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bali, dan Cibinong Science Center-Botanical Garden yang akan diresmikan dalam waktu dekat.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/03/09002561/pengelolaan-kebun-raya-purwodadi-diberikan-ke-swasta-apa-saja-yang-berubah

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke