Salin Artikel

Fakta Terkini 245 WNI dari Wuhan, Dinyatakan Sehat Sesuai WHO hingga Alasan Pemkab Natuna Menolak

KOMPAS.com - Kedatangan 245 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan sempat mendapat protes dari warga di Natuna.

Untuk mengendalikan situasi di Natuna, Polda Kepri mengerahkan sebanyak 117 personel Brimob.

Sepeti diketahui, Natuna ditetapkan sebagai lokasi karantina bagi 245 WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan.

Sementara itu, pemerintah telah menyatakan 245 WNI tersebut tidak terjangkiti virus corona. Pemerintah menyebut, kondisi kesehatan WNI tersebut telah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). 

Setelah jalani pemeriksaan awal di Batam, para WNI tersebut untuk sementara akan dikarantina di Natuna selama 14 hari. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

Ratusan WNI yang telah dievakuasi ke Indonesia telah dinyatakah sehat sesuai standar WHO. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

“Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO,” kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Seperti dilansir dari Antara, pemerintah sudah menjalankan proses evakuasi dan transit berdasarkan Inpres Nomor 4/2019 dibawah koordinasi dua Menteri Koordinator, Menkopolhukam dan Menko PMK.

Polisi menjelaskan, kondisi Natuna pasca-kedatangan ratusan WNI dari Wuhan kondusif.

Informasi yang beredar bahwa situasi masyarakat di Natuna tegang dan banyak protes adalah hoaks.

"Natuna tegang Hoaks itu. Natuna kondusif kok. Dan sejauh ini aman," ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt di Bandara Hang Nadim, Minggu (2/2/1010).

Harry menambahkan, masyarakat diharapkan bisa menerima dan membantu 245 WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

"Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberikan dukungan,"ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt di Bandara Hang Nadim, Minggu (2/2/1010).

Berdasar pengamatan Kompas.com dari lantai II Gedung Bandara Hang Nadim, tim medis gabungan memeriksa 245 WNI dengan menggunakan alat pelindung diri.

Satu persatu WNI diperiksa secara detail. Mereka yang dinyatakan sehat langsung dipindahkan ke pesawat milik TNI AU yang sudah dipersiapkan sejak tadi malam.

Sampai saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung. Untuk mengamankan proses pemeriksaan dan observasi, TNI dan Polri melakukan penjagaan di beberapa lokasi.

Menurut Herman Kusnadi, salah satu orangtua dari mahassiwa WNI yang dievakuasi, belum mengetahui apakah anaknya terdampak virus corona atau tidak.

"Yang penting mereka sudah dievakuasi dan kami bangga dengan langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Herman saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (1/2/2020).

Seperti diketahui, kedua anaknya, Ika Putri Laksmi dan Ilham Trikusnadi, memberi kabar bahwa sejak Jumat (31/1/2020) malam, semua mahasiswa yang tinggal satu apartemen dengan anaknya, sudah mulai kemas-kemas barang.

"Hari ini (Jumat), para mahasiswa sudah diangkut dari apartemen mereka menggunakan bus menuju bandara di kota Wuhan. Mereka akan dipulangkan ke Indonesia menggunakan satu pesawat dan diperkirakan akan tiba di Pulau Batam pada pukul 19.00 WIB malam ini (Sabtu malam)," imbuh mantan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan ini.

Dari hasil laporan terbaru, proses pemeriksaan dan observasi terhadap 245 WNI di Batam akhirnya selesai.

Tiga pesawat milik TNI AU masing-masing jenis Boeing 737400 dan pesawat angkut Hercules C130 sudah lepas landas menuju Natuna.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt ditemui Bandara Hang Nadim.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, untuk WNI semua sudah terbang ke Kabupaten Natuna," kata Harry, Minggu (2/2/2020).

Menuurt Menteri Kesehatan ( Menkes) Terawan Agus Putranto, para WNI akan menjalani karantina selama 14 hari. 

Mereka akan menjalani beberapa kegiatan agar kesehatannya terjaga.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menolak daerahnya dijadikan sebagai tempat karantina.

Alasannya, menurut Wakil Bupati (Wabup) Natuna Ngesti Yuni Suprapti, pemerintah pusat tidak berkoordinasi dalam memutuskan kebijakan itu.

Padahal, WNI di Wuhan akan ditempatkan di kawasan perkotaan di Natuna. Ngesti menegaskan, Natuna belum siap menghadapi kebijakan pemerintah pusat.

Selain itu, Pemkab Natuna juga belum mengetahui apa upaya antisipasi yang dilakukan agar tidak ada seorang pun warga Natuna yang terinfeksi virus corona.

"Di Natuna fasilitas kesehatan sangat terbatas. Kalau terjadi apa-apa dengan masyarakat kami, siapa yang mau bertanggung jawab," tegasnya di Tanjungpinang, Sabtu (1/2/2020), dikutip dari Antara.

(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana, Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Farid Assifa, Pythag Kurniati, Diamanty Meiliana)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/02/15410001/fakta-terkini-245-wni-dari-wuhan-dinyatakan-sehat-sesuai-who-hingga-alasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke