Salin Artikel

Polisi: Lina Meninggal karena Penyakit, Bukan Akibat Kekerasan atau Racun

Dalam keterangannya, polisi menyatakan jika Lina Jubaedah meninggal karena penyakit, bukan karena kekerasan atau pun karena racun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga saat konferensi pers hasil otopsi Lina di Polda Jabar, Jumat.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil otopsi dan laboratorium forensik (Labfor) tidak ada kejanggalan dalam kematian Lina.

"Sebagai kesimpulan, setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor, dapat dijelaskan kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh sodari Lina, akan tetapi akibat oenyakit," kata Erlangga di Polda Jabar, Jumat (31/1/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, Lina Jubaedah meninggal pada Sabtu (4/1/2020). Sang anak, Rizky Febian, menilai kematian ibundanya janggal sebab ada luka lebam.

Rizky Febian kemudian melaporkan dugaan pembunuhan berencana atas Lina Jubaedah ke polisi.

Kondisi Lina disebut-sebut terdapat luka lebam warna ungu dari mulut ke leher.
Kepolisian menindaklanjuti laporan Rizky Febian tersebut dengan melakukan olah TKP di kediaman Tedy, suami Lina.

Sejumlah barang pun diambil dari rumah tersebut. Polisi juga mengotopsi jenazah Lina pada Kamis, 9 Januari 2020,

Setelah 22 hari pemeriksaan laboratorium, akhirnya polisi mengumumkan hasil otopsi. Lina Jubaedah dinyatakan meninggal karena penyakit. (Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/31/16530591/polisi-lina-meninggal-karena-penyakit-bukan-akibat-kekerasan-atau-racun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke