Salin Artikel

Polisi Kesulitan Ungkap Penyebab Tewasnya Siswi SMP di Tasikmalaya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Forensik Polda Jawa Barat kesulitan mengungkap penyebab tewasnya siswi SMP yang ditemukan masih mengenakan seragam Pramuka di Tasikmalaya.

Dokter Forensik Polda Jawa Barat Fahmi Arief Hakim mengatakan, hal tersebut dikarenakan kondisi mayat yang telah membusuk selama beberapa hari.

"Kalau kita lihat dari tanda pembusukannya antara dua sampai tiga hari korban meninggal, karena mayat sudah membusuk sehingga untuk menentukan adanya luka-luka menjadi sangat sulit," jelas Fahmi di RSUD Soekardjo, Selasa (28/1/2020) petang.

Fahmi menuturkan, pelaksanaan otopsi terhadap bagian luar dan dalam jenazah sudah selesai dilakukan.

"Hasil pemeriksaan sementara dari otopsi yang sudah kita laksanakan belum bisa menyimpulkan apakah korban ini meninggal karena dibunuh atau kecelakaan. Paling jelas jasad siswi ini sudah membusuk," kata Fahmi.

Menurut dia, penyebab kematian baru akan diketahui setelah hasil otopsi dikonfirmasi ulang dengan pemeriksaan mikroskopis di laboratorium.

"Tapi secara garis besar semua standar otopsi sudah kita lakukan, paling cepat 14 hari kerja," tambah dia.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan luar dan dalam pada jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Soal luka ini bukannya tidak tampak. Mungkin saja sebelumnya ada, tapi karena proses pembusukan menjadi hilang," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat siswi berseragam Pramuka di saluran drainase depan sekolahnya, Selasa (28/1/2020).

Beberapa petugas terlihat secara detail memeriksa gorong-gorong yang berdiameter 30 sentimeter itu.

"Kita lakukan olah TKP dan terus meminta keterangan kepada saksi-saksi dan keluarga korban," jelas Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, Selasa pagi.

Mayat tersebut saat ditemukan mengenakan seragam Pramuka dan tas sekolah berisi identitas serta buku pelajaran.

Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/28/22163071/polisi-kesulitan-ungkap-penyebab-tewasnya-siswi-smp-di-tasikmalaya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke