Salin Artikel

Saat Jokowi Tertawa Mendengar Sertifikat Tanah Ingin Digadai untuk Jual Es Degan

Kedatangan Jokowi dalam rangka penyerahan 2.020 sertifikat tanah melalui program yang dicanangkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Seperti biasa, di sela sambutannya, Presiden Jokowi memanggil beberapa orang di antara warga penerima sertifikat.

Jokowi kemudian bertanya kepada warga, mengenai peruntukan sertifikat tanah yang akan dibagikan oleh pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu warga yang mendapat kesempatan maju ke depan podium adalah Atikah, warga Kelurahan Tambakwedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya.

Kesempatan berjumpa dengan Presiden tidak disia-siakan oleh Atikah, yang maju ke podium bersama anaknya.

Atikah mengatakan bahwa dirinya sehari-hari berjualan es degan di sekitaran Jembatan Suramadu.

Ia pun mengakui bakal meminjam uang Rp 20 juta ke bank dengan jaminan sertifikat rumah yang baru saja diterima.

Namun, saat ditanya oleh Jokowi mengenai total luas bangunan yang tertera dalam sertifikatnya, Atikah sempat bingung menjawab dan hanya menyebut 3x9 meter.

Jokowi pun sempat tertawa dan kemudian membantu Atikah menunjukkan total luasan bangunan sesuai dengan yang tertera dalam sertifikat miliknya.

"Mau pinjam Rp 20 juta di Bank BRI, cuma mau buat modal usaha es degan," ujar Atikah kepada Jokowi.

Mendengar hal itu, Jokowi sempat terheran.

Jokowi meragukan kecukupan uang Rp 20 juta untuk usaha menjual es degan.


Namun, Atikah justru menjelaskan bahwa angka tersebut sudah termasuk untuk sewa kios permanen yang bakal digunakan sebagai tempat jualan es degan.

"Buat stan (kios) Rp 10 juta setahun, terus sama beli kelapa Rp 5 juta," ucap dia.

Jawaban tersebut kembali membuat Jokowi tertawa.

Begitu juga dengan para penerima sertifikat lain yang memadati Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).

Jokowi pun mengingatkan kepada Atikah, supaya lebih bijak dalam menghitung jumlah uang yang bakal dipinjam untuk keperluan modal usaha.

Menurut Jokowi, peminjaman uang agar lebih disesuaikan lagi dengan kemampuan Atikah dalam mencicil dan melunasi pinjaman.

"Masak jualan es degan saja sampai pinjam Rp 20 juta. Kalau begitu, Rp 15 juta kan cukup," kata Jokowi.

Jokowi kemudian mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menentukan jumlah pinjaman uang ke bank.

Jokowi mengingatkan agar sertifikat tersebut jangan sampai dirampas oleh pihak bank, hanya karena warga tidak mampu mencicil pengembalian pinjaman.

"Hati-hati lho, jangan-jangan yang Rp 5 juta ini mau buat nyicil sepeda motor baru. Hati-hati ya, kalau mau pinjam di bank dihitung dulu untuk beli apa, harus dirinci betul. Kalau enggak ya pinjam Rp 15 juta saja, jangan Rp 20 juta, nyicilnya berat lho," kata Jokowi.

"Kalau nanti enggak bisa nyicil, ini (sertifikat) hilang lho, hati-hati," kata Jokowi.


Sempat curhat kepada Jokowi

Atikah juga sempat curhat kepada Jokowi dalam kesempatan tersebut.

Ia mengaku sempat mendapatkan perlakuan kurang adil dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat melakukan penertiban.

"Saya kan jualan es degan di Suramadu Pak, terus kalau ada Satpol PP itu kan saya dimarahi agar tidak jualan di pinggir embong (jalan raya). Kapan hari, maaf ya Pak, tenda saya itu diambil, terus termos saya juga diambil, terus pisau saya juga diambil, jadi saya harus beli lagi itu Pak," ujar Atikah kepada Jokowi.

Mendengar curhat tersebut, Jokowi sambil tersenyum juga memberikan wejangan kepada anggota Satpol PP untuk lebih bijak dalam melakukan penindakan kepada masyarakat.

"Saya pesan ini kepada Satpol PP, jangan suka mengambili barang-barangnya masyarakat. Ingatkan enggak apa-apa, tapi jangan diambili," kata Jokowi.

Selesai berada di atas panggung, Atikah pun mendapat hadiah berupa foto dan sepeda dari Presiden Jokowi.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/27/20220561/saat-jokowi-tertawa-mendengar-sertifikat-tanah-ingin-digadai-untuk-jual-es

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke