NEWS
Salin Artikel

Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Viral Kerajaan Kandang Wesi di Garut

Adalah Kerajaan Kandang Wesi, kerajaan yang disebut-sebut ada di Garut, tepatnya berdiri di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Nurseno SP Utomo adalah orang yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Kandang Wesi. 

Ia mengakui telah mendengar soal berita keberadaan Keraton Agung Sejagat yang raja dan ratunya saat ini menjadi tahanan polisi.

Namun, dirinya membantah bahwa Kerajaan Kandang Wesi sama seperti Keraton Agung Sejagat.

Sebab, dia tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai raja.

"Itu penghargaan atas jasa saya mendirikan Padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM) yang saya dirikan tahun 1998," katanya.

Nurseno menjelaskan, Maskut Thoyib adalah kepala budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pemberian gelar tersebut hanya sebagai gelar karena sebenarnya dirinya tidak pernah mendirikan kerajaan.

Pemberian penghargaan ini, menurut Nurseno, dilakukan di Taman Mini Indonesia indah dan disaksikan perwakilan keraton-keraton dan kesultanan di Indonesia dan pemerintah.

Namun, lokasinya berada di daerah yang menurut sejarah dan telah dibuktikan lewat penelitian pernah menjadi lokasi Kerajaan Kandang Wesi.

"Saya hanya jadi pemangku adat saja, untuk menjaga budaya yang ada," katanya.

Nurseno mengakui, dirinya memang mempunyai pengikut, yaitu para murid di padepokan silat.

Namun, tidak ada murid yang memanggilnya raja dan para murid juga tidak pernah merasa sebagai pengikut kerajaan.

Sebab, dirinya hanya mengajarkan soal seni beladiri yang menjadi adat dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Saya enggak pernah melarang orang shalat, apalagi sampai menyimpang dari ajaran agama, saya hanya mengajarkan beladiri yang jadi adat dan kebudayaan Indonesia," katanya.

Nurseno mengaku lahir dan dibesarkan di Desa Tegalgede.

Ia menyampaikan, saat ini memang ada padepokan miliknya di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Tempat ini pula yang sekarang diributkan sebagai kerajaan.

Hanya saja, lokasinya berada di tepi perkampungan karena lahannya memang cukup luas, mencapai 1,5 hektar di sisi perbukitan.

Sebuah gerbang kecil dibangun dan dilengkapi dengan pagar besi.

Dari gerbang, ada jalan berbatu yang menghubungkan gerbang dengan sebuah bangunan seperti pendopo yang dijadikan tempat berkumpul. Bangunan ini dibangun tanpa dinding.

Di samping bangunan tersebut, ada sebuah bangunan tembok kecil yang jadi kamar tidur.

Sementara itu, sisa lahan lainnya ada tempat penyimpanan batu-batu yang diduga sisa peninggalan Kerajaan Kandang Wesi.

Ada juga sebuah mata air kecil yang biasa digunakan untuk mandi batin murid perguruan Syah Bandar Karimadi.

Selain itu, ada juga sebuah lapangan voli kecil, masjid kecil, dan sebuah ruangan tempat parkir mobil. Seluruh lahan masih ditumbuhi pepohonan rindang sehingga tampak asri. 

https://regional.kompas.com/read/2020/01/24/15153021/heboh-keraton-agung-sejagat-kini-viral-kerajaan-kandang-wesi-di-garut

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke