Salin Artikel

Monyet Ekor Panjang Gunung Ciremai Ditangkapi karena Overpopulasi dan Kurang Pakan

BTNGC melakukan penanganan bagi monyet sekaligus tumbuhan makanan yang masuk dalam kawasan BTNGC.

San Andre, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 Kuningan BTNGC, membenarkan adanya laporan masyarakat Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan yang tergangu serangan monyet ekor panjang.

Kawanan monyet itu merusak tanaman, hingga masuk ke permukiman warga untuk mencari makanan.

Atas dasar itu, kata Andre, BTNGC turut serta melakukan penanganan masalah tersebut bersama BBKSDA Jabar.

BTNGC menangani khusus monyet yang berada di dalam kawasan BTNGC, sementara BBKSDA menangani monyet yang sudah keluar area atau kawasan BTNGC.

"Untuk yang di luar kawasan, langsung ditangani rekan kami, BKSDA dengan cara melakukan pengamanan terhadap monyet ekor panjang yang sudah menggangu.” 

San Andre menerangkan, ada dua jenis yang dilakukan BTNGC di dalam area kawasan yakni, pertama, pengendalian spesies.

Ini dilakukan guna mengurangi kemampuan perkembangan populasi monyet dengan metode Vasektomi.

Tim dokter hewan diterjunkan untuk menangani secara langsung kepada monyet-monyet di alam terbuka.

“Vasektomi sudah kita lakukan sekitar tahun 2014an. Kita bawa dokter bawa suster dan mereka yang menangani langsung. Namun itu kurang berhasil sehingga tahun ini populasinya berkali lipat,” tambah Andre

Hal kedua yang dilakukan BTNGC, adalah pembinaan habitatnya. Tim TNGC melakukan penamanam agar pakan kawanan monyet ekor panjang tetap tersedia.

Andre menerangkan kawanan monyet ekor panjang ini memiliki habitat sekitar 120 hektar. Luas area itu dihidupi oleh sekitar 140 ekor panjang.

Angka itu kata Andre merupakan data tahun lalu lantaran Tim BTNGC belum memperbarui data.

Supandi, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, menyebut, upaya vasektomi yang dilakukan BTNGC dinilai kurang efektif.

Monyet berkembangbiak dengan sangat cepat. Namun, Supandi tidak dapat menghitung berapa jumlahnya karena area yang luas.

Monyet semakin berani dengan masyarakat meskipun ada di luar. Bahkan mereka malah menyerang tiap warga yang membawa makanan.

“Kami merasa terbantu dengan penanganan yang dilakukan tim BBKSDA dan BTNGC ini," kata Supandi. 

"Pihak desa sudah angkat tangan. Ini juga bukan berarti kita memusnahkan, kita hanya mengendalikan monyet yang sudah menjadi hama,” lanjut Supandi.

Kawanan monyet ini hidup di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Penangkapan ini dilakukan berdasarkan permohonan warga Desa Cibeurum kepada BBKSDA Jawa Barat.

Mereka mengaku sudah merasa sangat terganggu dan terancam kawanan monyet. 

Sebab kawanan monyet tak segan masuk ke permukiman dan memakan hasil tanaman warga.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/24/13442131/monyet-ekor-panjang-gunung-ciremai-ditangkapi-karena-overpopulasi-dan-kurang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke