Salin Artikel

Cerita Mulyono yang Bangkit dari Keterpurukan Setelah Diamputasi

Dia merasa hancur karena vonis dokter mengharuskan kaki kirinya diamputasi hingga batas paha.

Mulyono masih ingat betul kejadian yang menimpanya. Saat itu, dia yang bekerja di sebuah perusahaan mebel bilangan Boyolali, Jawa Tengah, sedang membongkar rumah tua.

Namun nahas, material bangunan menimpa kaki kirinya hingga tak bisa digerakkan dan akhirnya harus diamputasi.

Bekerja dengan satu kaki, Mulyono merasa dikucilkan. Pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukannya, dialihkan ke orang lain.


Tak mau terus 'menjadi beban' di tempatnya bekerja, dia pun kembali ke Salatiga pada 2017.

"Tapi kembali di Salatiga, saya justru terpuruk. Tak punya pekerjaan dan terus mengurung diri di rumah. Saya merasa semua sudah selesai," kata Mulyono.

Dengan kondisi demikian, tetangga-tetangga malah rajin mengajaknya nongkrong. Hampir setiap malam, pintu rumahnya diketuk dan dia diajak kembali bersosialisasi.

Hingga akhirnya, empat bulan lalu dia diminta tetangganya untuk memanfaatkan bekas warung yang tak terpakai.

"Saya lalu diberi gambar sangkar burung dan mobil-mobilan untuk dibuat dari kayu," kata Mulyono.

Meski tak memiliki latar belakang untuk membuat sangkar dan mainan anak, dia menyanggupi tantangan tersebut.

"Saya mulai mengerjakan membuat sangkar dan mainan anak, terutama mobil-mobilan. Saya merasa hidup kembali karena ternyata diterima lingkungan dan diberi kepercayaan," papar pria lajang ini.


Untuk membuat satu sangkar, setidaknya dia membutuhkan waktu selama tiga hari. Sementara pembuatan mainan, butuh waktu satu hari.

"Semua saya kerjakan sendiri. Memang butuh waktu agak lama karena semua manual," jelas Mulyono. Sangkar dan mainan itu dihargainya senilai Rp 50 ribu.

Mulyono mengakui bahwa pemasaran produknya masih terbatas di pasaran lokal. Dia pun mulai menggencarkan promosi melalui media sosial.

"Tapi yang terpenting adalah saya bangkit lagi, saya berkarya lagi," tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/01/24/09093581/cerita-mulyono-yang-bangkit-dari-keterpurukan-setelah-diamputasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke