Dari 30 tenaga medis tersebut diantaranya dokter anak, dokter anestesi, dokter torak, tim radiologi, tim perawat, tim Labor dan tim dokter bayi kembar siam pusat, serta dokter konsultan dan dokter ahli lainnya, seperti ahli neonatologi, ahli bedah, ahli jantung, perawat praktik lanjutan dan spesialis kedokteran ibu-janin.
“Untuk saat ini 30 tenaga medis, namun kedepan apakah ada tambahan hal itu tidak menutup kemungkinan,” kata Indrayanti di RSBP Batam.
Dikatakannya dari 30 tenaga medis tersebut, salah satu dari banyak prosedur yang diperlukan untuk mempersiapkan bayi kembar untuk pemisahan adalah penyisipan pembesar jaringan untuk meningkatkan permukaan kulit yang tersedia untuk menutupi jaringan yang terpapar setelah operasi.
Bahkan operasi bayi kembar siam ini merupakan operasi kedua yang dilakukan di Batam. Sebelumnya pada 2016 tim dokter berhasil memisahkan kembar siam dengan kondisi yang lebih rumit di RS Awal Bros Batam.
"Sejauh ini persiapan terus kami lakukan, kemarin memang sempat terkendala biaya, namun hari ini semua teratasi, selain ditanggung BPJS Kesehatan, Pemprov Kepri juga memberikan bantuan untuk operasi yang diperkirakan menelan biaya hingga miliiaran rupiah ini,” jelasnya.
Untuk biaya yang bisa ditanggung BPJS Kesehatan hanya Rp 11 juta dan selebihnya akan ditanggung Pemprov Kepri.
“Saat ini serangkaian persiapan untuk prosesi operasi pemisahan sudah dilakukan dan untuk proses operasi akan dilakukan Maret 2020 mendatang, setelah kondisi fisiknya benar-benar memungkinkan yakni HB bayi minimal 10, berat badan 10 pound atau sekitar 5 hingga 6 kg dan usia 10 pekan,” pungkasnya.
https://regional.kompas.com/read/2020/01/19/14035141/operasi-bayi-kembar-siam-di-batam-melibatkan-30-tenaga-medis