Salin Artikel

Memprihatinkan, Kisah Balita 2 Tahun Berbobot 4 Kg, Ini yang Dialaminya

KOMPAS.com- Tubuh balita asal Lamongan, Jawa Timur, Meilani Alfira Damayanti terlihat kurus. Ia mengalami kondisi gizi buruk.

Di usia dua tahun, balita yang akrab disapa Alfira itu hanya memiliki berat badan 4 kilogram. Padahal saat lahir Alfira berbobot normal, yakni 3 kilogram.

Anak-anak seusia Alfira saat ini idealnya berbobot hingga 12 kilogram.

Karena kondisi tersebut, putri dari Dwi Novita (29) tersebut harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Dokter RSUD Soegiri Lamongan yang menangani Alfira, Yany Khoirurakhmawati mengemukakan, balita tersebut mengalami malabsorsi.

Malabsorsi, kata Yany, adalah kondisi di mana makanan tidak dapat terserap baik oleh tubuh.

Penyebab terjadinya malabsorsi adalah karena lambung, usus hingga hormon pencernaan tidak berfungsi semestinya.

Dokter spesialis anak RSUD Soegiri Lamongan Aty Firsiyanti mengemukakan, Alfira mengalami gizi buruk tipe marasmus. Atau kondisi gizi buruk lantaran kurangnya karbohidrat.

Tim dokter juga melihat kemungkinan alergi pada tubuh Alfira.

"Selain alergi, Alfira juga mengidap infeksi yang menyebabkan kondisinya tidak dapat mencerna makanan secara baik. Namun kami telah memberikan antibiotik, agar sistem pencernaannya berangsur membaik," kata Aty.

Akibat hal tersebut, berat badan Alfira menjadi tidak ideal. Ia hanya memiliki bobot seberat 4 kilogram di usia dua tahun.

Usai mendapatkan perawatan di RSUD dr Soegiri Lamongan, kondisi Alfira lebih baik. Namun, tubuh balita tersebut masih belum dapat menyerap makanan dengan baik.

Alfira akhirnya dirujuk ke rumah sakit dengan peralatan lebih canggih dan lengkap.

Tim medis merujuknya ke RSUD dr Soetomo, Surabaya mulai Kamis (16/1/2020) sore.

"Mulai kemarin sore (Kamis) sudah dirujuk ke RSUD dr Soetomo," kata Humas RSUD dr, Soegiri Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo.

Kondisi Alfira membutuhkan penanganan dan evaluasi di rumah sakit dengan peralatan dan spesialisasi yang lebih baik.

Pihak RSUD dr Soegiri Lamongan berharap kondisi Alfira segera membaik.

Keadaan yang dialami Alfira mengundang perhatian. Tak terkecuali Bupati Lamongan Fadeli.

Bersama jajaran forkopimda, Fadeli sempat menjenguk Alfira saat masih dirawat di rumah sakit dr Soegiri.

Fadeli meminta seluruh biaya perawatan Alfira di RSUD dr Soegiri digratiskan.

"Meski pengobatannya sudah di-cover BPJS, saya meminta semua jenis perawatan untuk Alfira digratiskan dan diberikan perhatian khusus," ujar Fadeli.

Terlebih ibu Alfira, Dwi Novita adalah seorang janda yang menjadi tulang punggung keluarga.

Dilansir dari Surya.co.id, Bupati menyisir angka balita penderita gizi buruk di Lamongan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lamongan, lanjutnya, angka gizi buruk mencapai 230 anak ata 0,34 persen dari jumlah seluruh anak di lamongan.

"Saya juga sampaikan ke Dinas Kesehatan, puskesmas-puskesmas supaya dipercepat itu. Kalau sekarang sudah diketahui 230 anak, berarti kan sudah tahu ada gizi buruk di Lamongan," ungkapnya, seperti dilansir dari Surya.co.id.

Ia meminta jajarannya lebih aktif di lapangan untuk menyisir dan menangani kasus gizi buruk di wilayah Lamongan.

"Saya minta petugas-petugas itu aktif di lapangan," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Abba Gabrillin, David Oliver Purba), SURYA.co.id, Tribun Jatim

https://regional.kompas.com/read/2020/01/18/14243271/memprihatinkan-kisah-balita-2-tahun-berbobot-4-kg-ini-yang-dialaminya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke