Salin Artikel

Intip Strategi Pemkot Surabaya Atasi Banjir hingga Surut dalam 3 Jam

Ketinggian banjir yang menggenangi 32 titik jalan protokol itu bervariasi, yakni mulai 10 cm hingga 80 cm atau hampir mencapai 1 meter.

Meski demikian, banjir di sejumlah jalan protokol cepat surut hanya dalam waktu sekitar dua sampai tiga jam.

Bagaimana cara Pemerintah Kota Surabaya mengatasi banjir?

1. Rumah pompa

Kepala Dinas PU Binamarga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, Pemkot Surabaya memiliki 59 rumah pompa yang telah dibangun dan difungsikan selama ini.

Ke-59 rumah pompa itu dimaksimalkan saat Surabaya diguyur hujan hingga terendam banjir. Sehingga, banjir bisa cepat surut seiring dengan redanya hujan.

"59 rumah pompa yang telah dibangun selama ini, selalu kita maksimalkan saat hujan deras turun," kata Erna ditemui di ruang kerjanya, di Balai Kota Surabaya, Kamis (16/1/2020).

Menurut dia, dari 59 rumah pompa yang telah dibangun itu, setiap rumah pompa ada yang memiliki 5-8 pompa. Total, Pemkot Surabaya telah memiliki 204 pompa.

Dia menjelaskan, saat terjadi hujan deras pada Rabu (15/1/2020), Pemkot Surabaya memanfaatkan rumah pompa di kawasan Gunungsari I dan Gunungsari II.

Dua rumah pompa tersebut, kata Erna, memiliki 8 pompa yang dimaksimalkan untuk mengatasi banjir di kawasan Mayjen Sungkono dan Darmo Park. Pada Rabu sore, kawasan Jalan Mayjen Sungkono terendam banjir hingga ketinggian 1 meter.

"Jadi, di situlah, di Jalan Mayken Sungkono yang dimaksimalkan (mengandalkan rumah pompa Gunungsari)," ujar Erna.

Dia menambahkan, kapasitas 204 pompa yang ada di setiap pompa rata-rata memiliki daya sedot 3 meter kubik per detik. Bila diasumsikan, 8 pompa di rumah pompa Gunungsari bisa menyedot air 24 meter kubik per detik.

Sebanyak 59 rumah pompa itu, kata dia, selalu disiagakan saat Surabaya diguyur hujan deras.

Pemkot Surabaya akan terus memantau rumah pompa dan sejumlah saluran air untuk mengantisipasi terjadinya genangan air dan banjir yang berpotensi melanda Surabaya ketika diguyur hujan deras.


2. Genset untuk back-up pompa

Rumah pompa juga di-backup dengan genset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik saat hujan atau banjir datang. Setidaknya, ada 111 genset yang telah disiapkan pemkot untuk mendukung kinerja di rumah-rumah pompa tersebut.

"Sebagus apapun pompa kita, kalau listriknya mati misal dalam 10 menit saja, maka air pasti sudah langsung naik (meluap). Nah, itu sudah diantisipasi juga oleh Ibu Wali Kota dengan pengadaan genset," tuturnya.

Selain itu, sebanyak 250 petugas penjaga rumah pompa juga disiagakan begitu hujan deras mengguyur Kota Surabaya.

"Ini sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir yang melanda Kota Surabaya," ujar Erna.

3. Siagakan alat berat

Selain itu, Pemkot Surabaya juga memfungsikan sebanyak 72 alat berat untuk mengeruk saluran mulai dari tengah kota hingga ke laut karena memegang prinsip bahwa air membutuhkan tempat sehingga air tidak naik ke permukaan ketika hujan turun.

"Selama dua tahun dijalani dan harus dikeruk. Kalau endapan sungai tinggi, ya harus diulang (untuk dilakukan proses normalisasi)," kata Erna.


4. Satgas Pematusan

Pemkot Surabaya juga membentuk Satgas Pematusan yang beranggotakan 1.300 orang dan bertugas baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Saat musim hujan tiba, mereka diwajibkan untuk standby di rumah-rumah pompa, sementara pada musim kemarau, mereka bertugas melakukan normalisasi dan membersihkan gorong-gorong di pemukiman yang tidak bisa dijangkau alat berat.

"Kalau terkait sarana prasarana di Surabaya, Insya Allah semua kondisinya siap. Apalagi sama Ibu Wali Kota, pompanya juga sudah diganti yang besar-besar (kapasitasnya) sehingga air surutnya cepat," tegasnya.

Langganan banjir

Kepala Diskominfo Kota Surabaya Muhammad Fikser mengakui bahwa kawasan Mayjen Sungkono dan Ruko Darmo Park II memang kerap menjadi langganan banjir setiap terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Sebab, topografi kawasan di wilayah tersebut berbentuk cekungan sehingga menjadi tempat penampungan air kala hujan turun.

"Struktur tanah di situ memang cekung. Itu menjadi permasalahan yang coba diselesaikan," kata dia.


Berikut 32 titik banjir usai Surabaya diguyur hujan pada Rabu (15/1/2020) kemarin:

1. Jalan Doho Keputran ± 20cm

2. Jalan WR. Supratman ± 10cm

3. Jalan Raya Rungkut Tengah ± 10cm

4. Jalan Zamhuri ± 10cm

5. Jalan Gunungsari Praja ± 20cm

6. Jalan Villa Bukit Mas ± 50cm

7. Jalan HR Muhammad ± 30cm

8. Jalan Lontar ± 20cm

9. Jalan Darmo Indah Timur ± 20cm

10. Jalan Simpang Darmo Permai Selatan ± 20 cm

11. Jalan Raya Kupang Jaya ± 20cm

12. Jalan Simo Hilir Raya Utara ± 80cm

13. Jalan depan Kel. Simomulyo ± 20cm

14. Jalan depan Kel. Karang Poh ± 10cm

15. Jalan Tandes Kidul ± 20cm

16. Jalan Balongsari Tama Tengah ± 30cm

17. Jalan Sikatan AMD Manukan ± 60cm

18. Jalan Tengger Kandangan ± 25cm

19. Jalan Raya Sememi ± 50cm

20. Jalan Siwalankerto Timur ± 15cm

21. Jalan Gayungan ± 30cm

22. Jalan Ketintang ± 40cm

23. Jalan Ploso ± 15cm

24. Jalan Pacar Keling ± 10cm

25. Jalan Sukolilo ± 15cm

26. Jalan Raya Mulyorejo ± 10cm

27. Jalan Mulyorejo Tengah ± 10cm

28. Jalan Mulyorejo Barat ± 10cm

29. Taman Galaxy ± 10cm

30. Jalan Lidah Kulon ± 30cm

31. Jalan Lidah Wetan ± 30cm

32. Perempatan Jalan Bangkingan ± 10cm

https://regional.kompas.com/read/2020/01/17/09000041/intip-strategi-pemkot-surabaya-atasi-banjir-hingga-surut-dalam-3-jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke