Salin Artikel

Akhir Cerita Kasus Ibu Tampar Siswi SD di Makassar: Berawal dari Sapu, Berakhir Damai

KOMPAS.com-Seorang ibu di Makassar, M (41) menampar siswi Sekolah Dasar (SD) Sipala Makassar, DA (8).

M menampar bocah delapan tahun itu saat pembagian rapor di sekolah DA, Sabtu (28/12/2019).

Sehari berselang, polisi menangkap M. M pun ditetapkan sebagai tersangka. Berikut fakta-fakta perjalanan kasus ibu tampar siswi SD di Makassar yang dihimpun Kompas.com:

M menampar DA yang masih berusia 8 tahun lantaran kesal dan tidak dapat menahan emosinya.

Kejadian bermula saat DA menyapu lantai ruangan kelas dengan sapu ijuk beberapa hari sebelum pengambilan rapor.

Saat itu, tak sengaja sapu DA mengenai kepala anak M.

M yang mengetahui hal tersebut, langsung mencari DA pada saat pembagian rapor.

Ia menampar pipi DA sebanyak dua kali. Meskipun DA telah menjelaskan sambil menangis, M tetap memarahinya.

Kejadian tersebut direkam oleh seseorang, diunggah ke media sosial dan viral.

Akibat penamparan tersebut, DA mengalami luka memar di bawah mata kiri.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung mencari keberadaan M. Ibu dari 9 anak tersebut ditangkap di rumahnya pada Minggu (29/12/2019).

Saat ditangkap, M mengakui perbuatannya. Polisi kemudian menetapkan M sebagai tersangka.

M dianggap melanggar Pasal 80 Ayat 1 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 3 tahun 6 bulan penjara.

Usai ditetapkan tersangka, M mengajukan penagguhan penahanan.

Penangguhan diajukan lantaran M memiliki banyak anak dan masih menyusui anaknya yang berusia 2 tahun.

Meski tak ditahan, polisi memastikan proses hukum terhadap M tetap berlanjut.

"Tersangka tidak kami tahan, namun proses tetap lanjut," kata Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Bondan Wicaksono saat itu.

Pihak keluarga DA akhirnya mencabut laporannya. Mereka memutuskan berdamai dengan M.

M pun mengakui, ia khilaf saat penamparan terjadi. Ia berharap kasus yang menimpa dirinya menjadi pelajaran bagi semua orang.

"Saya mengaku salah, pada waktu itu saya khilaf," ujar M, Senin (6/1/2020).

Ia mengatakan, permohonan maaf tersebut juga telah ia sampaikan kepada orangtua dan keluarga koban.

"Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi dan menjadi pelajaran buat saya dan semua ibu-ibu," katanya.

Kesepakatan damai tersebut didukung oleh Tim Pusat pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.

Kesepakatan damai dinilai baik bagi kondisi korban yang masih berusia anak-anak.

"Kami memang dari kemarin mengharapkan bahwa kasus ini harus kita damaikan bersama, mengingat anak ini masih 8 tahun dan ini dampaknya ke depan adalah sangat besar," kata Ketua Tim Reaksi Cepat P2TP2A Makassar Makmir Payebo.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Makassar, Himawan | Editor : Khairina, Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Jessi Carina)

https://regional.kompas.com/read/2020/01/07/15034131/akhir-cerita-kasus-ibu-tampar-siswi-sd-di-makassar-berawal-dari-sapu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke