Detik-detik Penyelamatan Penumpang Perahu Karam di Raja Ampat Papua oleh Tiga Taruna Akmil

KOMPAS.com- Tiga taruna Akademi Militer (Akmil), Sematutar Bima Kusuma Mahuse, Sermatutar Daniel Denis M. Nambrasar dan Sermatutar Osvaldo Louis Vernando Micibaroe melakukan aksi heroik

Ketiganya menyelamatkan 13 penumpang dan 2 kru perahu motor cepat (speedboat) yang karam di perairan Raja Ampat, Papua.

Peristiwa terjadi pada Sabtu, 28 Desember 2019. Tiga taruna akmil tersebut sedang dalam perjalanan dari liburan di Raja Ampat.

Mereka menggunakan speedboat milik keluarga salah satu taruna tersebut. Saat itu, ketiganya juga masih mengenakan seragam.

Sermatutar Daniel Denis M. Nambrasar mengatakan, di tengah perjalanan mereka bertiga melihat sebuah perahu motor cepat dengan kecepatan tinggi.

Perahu melaju dari arah Saonek Monday ke arah Piyanemo.

Speedboat berkecepatan tinggi itu hendak menghindari kapal namun gagal.

Bahkan, speedboat justru menabrak sekoci gandeng milik kapal pesiar yang melintas di perairan itu.

Usai tabrakan, perahu rupanya mengalami kebocoran pada lambung kiri. Para penumpang dan kru mulai terjun ke laut sambil berteriak.

"Saya dengar teriakan minta tolong, saya lihat kru melompat, pada saat itu kami spontan menolong," katanya.

Saat memberikan pertolongan, ketiga taruna harus berhadapan dengan gelombang laut dan angin kencang.

Tiga taruna akmil itu membantu para penumpang dan kru hingga menuju daratan yang berjarak 800 meter dari lokasi tersebut.

Mereka juga mengambilkan barang-barang milik penumpang yang jatuh berserakan ke laut.

"Memang beberapa korban menggunakan pelampung tetapi karena dalam keadaan panik mereka tidak bisa mengatasi kepanikan mereka. Puji Tuhan, semua berjalan lancar sehingga 13 penumpang dan dua kru perahu semua selamat," katanya.

Aksi tiga taruna akmil tersebut menuai apresiasi. Ketiganya mendapat penghargaan dari instansinya yang diserahkan oleh Gubernur Akmil Dudung Abdurrahman di Lapangan Pancasila, Kompleks Akmil Magelang, Jumat (3/1/2020).

Mereka dinilai telah menunjukkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat dan mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Ketiga taruna tersebut dianggap rela mempertaruhkan nyawa untuk membantu rakyat yang membutuhkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Magelang: Ika Fitriana | Editor: Khairina)