Tebing Longsor Putus Jalur Alternatif Trans Kalimantan

BATULICIN, KOMPAS.com - Jalur alternatif trans Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) terputus akibat tertutup material tanah longsor.

Longsor terjadi di perbatasan Desa Emil Baru dan Desa Gunung Raya, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.

Akibat kejadian ini, seluruh kendaraan dari arah Tanah Bumbu dan sebaliknya tidak bisa melintas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Eryanto mengatakan, tebing longsor dikarenakan tingginya curah hujan di daerah Desa Emil Baru.

"Diperkirakan karena intensitas hujan yang cukup tinggi membuat tanah labil dan mengakibatkan longsor," ujar Eryanto saat dikonfirmasi, Selasa (31/12/2019).

Eryanto menambahkan, material tebing yang longsor menutup jalan raya sepanjang 30 meter sehingga dibutuhkan alat berat untuk membersihkan material tanah.

Seluruh kendaraan terpaksa harus memutar balik untuk kembali ke jalur utama trans Kalimantan yang jaraknya cukup jauh.

Untuk sementara, lanjutnya, jalur tersebut hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.

"Kendaraan tak bisa melintas kecuali sepeda motor, itu pun harus ditarik dan dibantu oleh warga," jelasnya.

Selain itu, Eryanto juga mengatakan, 2 alat berat sudah dikerahkan untuk membersihkan material tanah yang menutup jalan.

"Alat berat sudah dikerahkan dan saat ini tengah diusahakan agar jalan kembali bisa dilalui," tambahnya.

Menurut Eryanto, sudah sepekan belakangan hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur daerah perbatasan HSS dan Tanah Bumbu.

Warga pun diimbau agar selalu waspada setiap melewati jalur ini, terutama pada jalur KM 78 di mana tebing sewaktu-waktu bisa longsor.