Salin Artikel

Wajah Baru Gedung Sate Bandung Menjelang Usia Seabad

Bagian yang direvitalisasi antara lain halaman depan dan belakang Gedung Sate.

Proses peresmian itu dihadiri para pejabat Pemprov Jabar serta masyarakat yang kebetulan tengah berwisata di sekitar Gedung Sate.

Di bagian depan, area spot foto dibuat lebih cantik dengan hadirnya taman serta air mancur tepat sejajar dengan bagian tengah gedung.

Area taman yang semula menonjol ke Jalan Diponegoro, kini dibuat melengkung ke dalam agar warga yang ingin berfoto mendapat spot lebih presisi serta tak mengganggu arus lalu lintas.

Tak lupa ada empat pohon palem untuk menambah kesan hijau.

Emil mengatakan, revitalisasi itu merupakam bagian dari pencanangan Gedung Sate sebagai destinasi wisata sejarah.

Gedung yang dulu bernama Gouvernements Bedrijven ini dipersolek untuk menyambut usia seabad yang jatuh pada tahun depan.

"Karena tahun depan Gedung Sate berusia 100 tahun, jadi memang pada usia 100 tahun Gedung Sate memiliki wajah baru, punya interaksi baru dengan masyarakat," kata Emil. Selasa.

Emil mengaku cukup puas dengan wajah baru Gedung Sate.

Ia berharap suasana baru itu bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Ia menginginkan agar Gedung Sate bisa diakses seluas-luasnya oleh masyarakat.

"Saya kira (wisatawan) bisa meningkat 10 kali lipat, kita lihat saja sekarang wisatawan banyak, setelah nanti saya posting viralkan, apalagi besok libur ya, saya kira jadi perhatian utama," tuturnya.

Emil menjelaskan alasa area depan dibuat melengkung ke dalam.

Beberapa waktu lalu, ia sempat mendengar kabar ada warga yang terserempet kendaraan sewaktu berfoto.

Kondisi taman Gedung Sate yang sangat dekat dengan badan jalan dinilai membahayakan wisatawan.

Alasan lainnya, ia ingin agar acara di Gedung Sate tak harus menutup Jalan Diponegoro yang kerap membuat kemacetan dan sering dikomplain warga.

"Maka cara yang baik menarik mundur sedikit dan kita kan sering ada kebutuhan acara suka ngambil pintu itu, sebenarnya tidak menghormati Gedung Sate, panggungnya berada di pintu utama. Sehingga nanti kalau ada acara yang skalanya kecil tidak harus menggunakan pelataran aspal," jelasnya.

Tak hanya bagian depan, bagian belakang Gedung Sate juga ikut direnovasi.

Semula, area belakang ditutup pagar. Kini, lokasi itu dibuka untuk umum.

Di area itu terdapat panggung permanen yang bisa digunakan untuk acara maupun pameran.

Masyarakat juga bisa bermain di padang rumput yang cukup luas. Di malam hari, kerlip lampu taman akan membuat bangunan Gedung Sate semakin megah.

Namun, taman baru itu belum dibuka untuk umum karena masih pengerjaan.

Ini disebabkan waktu pengerjaan yang mepet serta cuaca yang sudah masuk musim penghujan.

Secara konstruksi, kata Iip, pengerjaan area taman belakang sudah 98 persen. Sisanya hanya menunggu tumbuhnya rumput serta pembersihan sisa pengerjaan.

Di waktu yang bersamaan, pihaknya telah menyelesaikan revitalisasi Gedung Pakuan serta Gor Saparua.

"Total (anggaran) Rp 32 miliar untuk tiga proyek ini. Ini lelang terbuka," jelas Iip.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/31/13232301/wajah-baru-gedung-sate-bandung-menjelang-usia-seabad

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke