Salin Artikel

Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah, Puskesmas, dan Sekolah di Sikka, NTT

Banjir terjadi sejak Minggu (29/12/2019) hingga Senin (30/12/2019).

Wilayah yang terkena dampak banjir itu adalah Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. 

Pengamatan Kompas.com, di lokasi, pada Minggu dan Senin, puluhan rumah warga Desa Egon, puskesmas Waigete, dan SMP PGRI Egon terendam air setinggi lutut orang dewasa.

Warga setempat pun  berhamburan keluar menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah.  Warga juga sudah mulai siap-siap mengangkat barang di dalam rumah.

Joni Carvalo, warga Desa Egon mengatakan, banjir bandang yang melanda Desa Egon bersumber dari kali yang tersumbat akibat ada galian batu dan pasir tepat di belakang wilayah peemukiman warga.

"Ini kan gara-gara beberapa perusahaan penambang galian c menutup jalur air di kali Waigete menuju ke laut. Jadinya, air kali tersumbat dan meluap ke rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah," ungkap Joni, Minggu.

Joni mengaku, aktivitas perusahaan-perusahaan penambang galian c di Desa Egon tidak jauh dari rumah warga, fasilitas umum, dan daerah aliran sungai (DAS). 

Selama ini, warga sudah mengingatkan perusahaan-perusahaan tersebut agar tidak menambang dekat kali dan tidak menutup aliran air sungai ke laut.

Namun, peringatan warga tidak diindahkan.

"Kita sudah sampaikan ke pemerintah terkait penambangan pasir di dekat dan menutup kali. Tetapi tidak ada respon. Menurut kami, terjadi pembiaran dari pemerintah daerah khususnya dinas terkait terhadap penambangan galian c yang berdampak banjir ini," ungkap Joni.

Joni menyebut, selain karena tersumbatnya tertutupnya kali, banjir bandang yang merendam rumah warga disebabkan tidak adanya drainase di depan jalan Trans Flores. 

Warga sejak dulu meminta kepada pemerintah agar membuat drainase di sepanjang jalan agar air hujan tidak mengalir ke pemukiman warga.

"Sudah sering kami sampaikan ke pemerintah untuk buat drainase di jalan ini. Sampai hari ini tidak ada respon," ujar Joni. 

"Kami akan laporkan sesuai kondisi lapangan di sini, termasuk kondisi galian c di atas. Kita akan koordinasi dengan dinas Lingkungan hidup terkait galian c," kata Bakir. 

Bakir mengimbau warga setempat agar tetap waspada dengan banjir susulan.

Sebab, BMKG sudah merilis cuaca di akhir tahun ini cukup ekstrim di seluruh Indonesia.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/30/13584801/banjir-bandang-rendam-puluhan-rumah-puskesmas-dan-sekolah-di-sikka-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke