Salin Artikel

Banjir, Warga Kampar Buat Tempat Mengungsi Setinggi 4 Meter di Dalam Rumah

Para korban banjir di bantaran Sungai Kampar itu sebagian mengungsi ke rumah saudaranya. 

Pasalnya, ketinggian banjir di dalam rumah warga ada yang mencapai satu meter lebih.

Namun, warga lebih banyak yang memilih bertahan di rumah dengan membuat tempat mengungsi yang lebih tinggi di dalam rumahnya.

Salah satunya adalah Satar. Pria 51 tahun ini membuat tempat mengungsi dari papan berukuran sekitar 2x4 meter setinggi lebih kurang 4 meter di dalam rumahnya. Persis seperti rumah pohon.

Tempat tersebut ia buat untuk mengantisipasi ketinggian banjir terus bertambah.

"Kami di sini menyebutnya salang. Jadi setiap kali banjir saya buat salang tempat mengungsi biar aman," sebut Satar saat ditemui Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Dia mengatakan, banjir merendam rumahnya sudah terhitung lebih kurang 20 hari akibat luapan Sungai Kampar. 

Ketinggian banjir di dalam rumahnya mencapai satu meter. Meski rumahnya dibuat bangunan panggung dari kayu.

"Rumah saya ini tingginya 130 sentimeter dari dasar tanah, tapi rupanya masih masuk air. Rumah panggung memang saya buat untuk antisipasi banjir yang terjadi hampir setiap tahun," kata Satar.

Di rumah panggung itu ia tinggal bersama istri, anak dan menantu. Tapi istrinya sejak beberapa lalu sudah mengungsi akibat lamanya genangan banjir.

"Istri mengungsi ke rumah saudara. Saya masih di rumah tidur di atas meja. Anak dan mantu tidur di salang," sebut Satar.

Satar mengaku membutuhkan bantuan makanan. Sebab, sejumlah bantuan sembako yang diterima sebelumnya sudah mulai menipis.

Sementara dia tidak bisa bekerja akibat bencana alam tersebut. Apalagi sejak empat hari terakhir Satar mengaku sakit.

"Yang dibutuhkan bantuan makanan. Tapi sekarang tidak bisa bekerja karena banjir. Mau keluar pun susah nggak ada sampan. Saya pun baru sembuh dari sakit," akui pria yang bekerja sebagai nelayan dan mencari pasir ini.

Warga lainnya, Mukhlis (44), juga masih bertahan di rumah dengan membuat tempat mengungsi. 

Dia membuat panggung dari kayu setinggi 3 meter berukuran 3x4 meter di dalam rumahnya untuk tempat istri dan anaknya.

"Di rumah buat panggung tempat tidur, tempat pakaian dan masak. Karena dalam rumah ketinggian air lebih satu meter," kata Mukhlis kepada Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, panggung di dalam rumah masih aman dari jangkauan genangan banjir. 

Tapi apabila banjir naik, kata Mukhlis, ketinggian panggung juga akan ditambah.

"Kalau air naik, panggung ditinggikan lagi. Kalau tidak buat salang di atas loteng. Tapi kalau tidak memungkinkan, ya kami terpaksa mengungsi ke tempat saudara," ujar Mukhlis.

200 KK terdampak banjir

Secara terpisah, Kepala Desa Tanjung Balam Sibus mengatakan, saat ini ada beberapa warganya yang sudah mengungsi akibat lamanya genangan banjir.

"Warga mengungsi ke rumah saudaranya. Tapi masih banyak yang bertahan di rumah. Warga ada yang buat salang (tempat mengungsi), panggung maupun pangkin dalam rumah," kata Sibus kepada Kompas.com, Minggu.

Dikatakan Sibus, jumlah warganya yang terdampak banjir sekitar 200 kepala keluarga (KK). Ketinggian air di rumah warga bervariasi, mulai dari 50 sentimeter 120 sentimeter.

Terkait bantuan makanan, Sibus mengatakan sudah ada disalurkan baik dari pemerintah maupun pihak lainnya. Bantuan tersebut telah dibagi rata kepada warga.

"Sembako sudah ada kemarin. Tapi warga masih berharap bantuan makanan, karena kondisi banjir masih bertahan. Hari ini kami bersyukur ada bantuan dapur umum dari BPBD Kampar," ucap Sibus.

Selain di Desa Tanjung Balam, banjir juga masih melanda permukiman warga Desa Lubuk Siam.

Kedua desa ini sempat terisolasi dua pekan karena akses jalan diputus genangan banjir. Namun, saat ini banjir surut sekitar 10 sentimeter dari sekitar sentimeter.

Kemudian, banjir yang lebih parah yaitu di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, yang merendam 519 KK terdiri dari 1.569 jiwa. 

Ketinggian banjir di wilayah paling hilir Sungai Kampar itu mencapai 80 sentimeter hingga 150 sentimeter.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/30/09015281/banjir-warga-kampar-buat-tempat-mengungsi-setinggi-4-meter-di-dalam-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke