Sambut Natal, Umat Kristiani Salatiga Gelar Christmas Parade

Mereka menampilkan berbagai kesenian mulai dari drumband, drumblek (drumband tradisional khas Salatiga), mobil hias, dengan pakaian bertema Natal.

Ada juga yang mengenakan kostum aneka etnis untuk menggambarkan persatuan Indonesia.

Total ada 46 kelompok dari gereja dan sekolah yang mengikuti parade tersebut.

Peserta parade ini berjalan kaki sekitar dua kilometer dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) hingga ke komplek Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Salatiga.

Parade ini menarik perhatian ribuan warga yang memadati jalan-jalan yang dilalui peserta.

"Ada 2.900 peserta parade dari gereja dan sekolah," jelas Ketua Badan Kerjasama Gereja Salatiga (BKGS), Purwanto, Sabtu (14/12/2019).

Menurut Purwanto, Salatiga Christmas Parade merupakan salah satu perwujudan bentuk toleransi di Kota Salatiga.

"Selain itu kami juga berharap ini bisa menjadi pariwisata religi agar umat Kristiani dari lain daerah berkunjung ke Salatiga, karena ini kegiatan rutin," terangnya.

Selain itu, jelasnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk memelihara iman atas kedatangan Tuhan ke dunia.

"Kami berharap umat Kristiani tetap merayakan syukur dalam kegembiraan," tegasnya.

Purwanto mengungkapkan, tema Salatiga Christmas Parade tahun ini adalah 'Kebhinekaan Menuju Tunggal Ika'.

Menurutnya, umat Kristiani beraneka ragam tapi sangat mendambakan perdamaian dan menghargai perbedaan.

Sementara Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, Pemerintah Kota Salatiga memberikan ruang dan kesempatan seluruh warga tanpa terkecuali untuk berekspresi.

"Termasuk warga Kristiani Salatiga untuk melaksanakan perayaan hari besar keagamaannya termasuk Salatiga Christmas Parade di tahun 2019 dan tahun mendatang," jelasnya.

Yuliyanto berharap kegiatan ini bisa membuat dan meningkatkan serta merawat rasa toleransi bagi masyarakat Kota Salatiga.