Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Curi iPhone 11, Dosen Ditetapkan Tersangka | Petani Kopi Tewas Diterkam Harimau

KOMPAS.com - Berita populer nusantara kali ini diawali dengan Dosen pencuri iPhone 11 di Kupang ditetapkan sebagai tersangka.

Setelah melakukan serangkai penyelidikan secara intesif, Polres Kupang akhirnya menetapkan NAY yang berprofesi sebagai dosen salah satu di sekolah tinggi Kupang sebagai tersangka atas kasus pencurian iPhone 11.

Penetapan tersangka itu, setelah polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk keterangan dari pemilik telepon seluler dan hasil rekaman CCTV.

Berita ini pun menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Sementara itu, berita. Lagi, petani kopi tewas diterkam harimau di lahat, juga menjadi perhatian pembaca.

Mustadi (50) warga Desa Pajar bulan, Kecamatan Semendo Darat, Kabupaen Muara Enim, Sumatera Selatan, tewas setelah diterkam harimau ketika berada di kebun yang terletak di Hutan Seribu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.

Korban tewas dengan luka gigitan di leher serta cakaran di sekujur tubuh.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi mengatakan, pihaknya telah menetapkan NAY dosen di salah satu penguruan tinggi di Kupang sebagai tersangka atas kasus pencurian iPhone 11.

"Kami sudah tetapkan NAY sebagai tersangka sejak kemarin," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (12/12/2019) malam.

Penetapan tersangka itu, lanjut dia, setelah pihaknya memeriksa sejumlah saksi, termasuk keterangan dari pemilik telepon seluler dan hasil rekaman CCTV.

"Setelah penetapan tersangka, kami kemudian lakukan penahanan hingga 20 hari ke depan," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Satria Dwi Dharma mengatakan, peristiwa yang dialami Mustadi (50), seorang petani di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau terjadi pada Kamis (12/12/2019).

Diceritakannya, mulanya, Mustadi datang bersama rekannya Irian (32) ke pondok kebun untuk menggiling kopi yang baru selesai dipanen.

Setelah menggiling kopi, korban bermaksud menjerat burung miliknya yang ada di kebun.

Mendadak, sekitar 10 meter dari lokasi pondok, Irian melihat seekor harimau sedang berjalan menuju ke korban.

"Temannya ini sempat meneriaki korban untuk lari. Namun, harimau tersebut langsung menerkam leher korban," katanya saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).

Setelah diterkam, tubuh Maspur pun diseret harimau tersebut. Melihat temannya diterkam harimau, sambugngnya, Irian pun memukuli seng di pondok untuk membuat suara gaduh agar harimau itu pergi dan meninggalkan mereka.

"Harimau itu sempat pergi setelah menerkam korban. Saat saksi mencoba mendekati untuk menolong temannya, harimau itu datang lagi. Saksi akhirnya menelepon warga dan melapor ke kita," ujarnya.

LM (32), oknum guru honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ditangkap polisi pada Selasa (10/12/2019), ia diduga mencabuli siswinya berinisial WD (13).

LM ditangkap setelah polisi menerima laporan dari kakak korban yang masuk ke Polres Pesisir Selatan.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Allan Budi Kusuma mengatakan, setelah menerima laporan dari keluarga korban, pihaknya langsung bergerak dan menangkap pelaku.

"Kami sudah menetapkan LM sebagai tersangka dan sekarang ditahan di Mapolres Pesisir Selatan," katanya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar.

 

Sebuah video memperlihatkan seorang nenek tidur di pangkuan suaminya di kereta Prameks viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang kakek duduk sambil menatap ke arah luar jendela kereta api. Posisi tangan sang kakek merangkul nenek yang terlelap.

Video tersebut diunggah oleh akun @jelajahsolo.

Diektahui, pasangan kakek nenek itu adalah Muh Khoiri (75) dan Dawiyah (74), warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hari itu, saat video direkam, Khoiri dan Dawiyah berangkat dari Solo untuk pulang ke Kutoarjo setelah menyambangi anaknya.

“Bapak dan ibu memang ke Solo hari Minggu (8/12/2019) untuk menjenguk kakak saya. Mereka pulang ke Kutoarjo pada Senin (9/12/2019) pagi menggunakan Prameks,” kata Nurul Muhibah (42), anak pasangan Khoiri dan Dawiyah, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/12/2019).

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna mengatakan, selain menjadi korban pembunuhan, pihaknya juga menemukan indikasi Wina juga korban pemerkosaan dan perampokan.

"Dalam kejadian ini ada banyak ya, ada pembunuhan, ada dugaan pemerkosaan juga dan ada curanmor juga. Jadi dalam kejadian itu ada berlapis-lapis pasal nanti, karena banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pelaku," ujarnya dikutipan dari Antara.

Hasil otopsi jenazah Wina menunjukkan, mahasiswi itu dibunuh dengan cara dicekik dengan tali.

"Hasil otopsi yang bisa disampaikan yaitu korban dijerat di bagian lehernya sehingga tulang lidahnya itu patah," katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Aji YK Putra | Editor: Robertus Belarminus, Candra Setia Budi, Rachmawati, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2019/12/14/06480051/-populer-nusantara-curi-iphone-11-dosen-ditetapkan-tersangka-petani-kopi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke