Salin Artikel

PLN Prediksi Babel Defisit Listrik pada 2021

Keadaan surplus energi listrik yang dinikmati Babel saat ini diperkirakan akan habis terpakai dengan masuknya industri baru dalam dua tahun mendatang.

"Pembangkit baru perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Karena membangunnya tidak mudah. Sudah dimulai saat ini karena 2021 kami prediksi akan kurang," kata General Manager PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Mukhlis, saat media gathering di Pangkal Pinang, Kamis (12/12/2019).

Soal kekurangan daya yang berujung dengan pemadaman listrik bergilir disebut Abdul pernah terjadi di Babel pada 2011.

Pemadaman listrik kala itu membuat warga turun ke jalan untuk berdemonstrasi hingga menutup akses jalan di depan kantor PLN Bangka.

Kejadian serupa diharapkan tidak terulang lagi jika pembangkit tenaga uap 2 x 50 megawatt (MW) bisa dioperasikan beberapa tahun ke depan.

Saat ini PLN telah mempersiapkan lahan di kawasan pembangkit Air Anyir.

Namun, PLN juga terus memantau pertumbuhan industri dari tahun ke tahun.

Jika ada penambahan permintaan secara berkelanjutan, daya surplus diprediksi akan terpakai.
Sebaliknya jika mengalami stagnasi, kajian ulang bakal dilakukan lantaran operasional pembangkit harus tetap dikeluarkan meskipun tidak ada pemakaian.

"Pembangkit kan harus 24 jam. Tidak bisa dihidupkan pas mau dipakai saja. Tidak semudah itu, tidak seperti bawa motor ketika dipakai saja dinyalakan," ujar dia.

Saat ini daya mampu listrik sistem Bangka sebesar 184 MW dengan beban puncak 158 MW. Sementara Belitung daya mampu 51 MW dengan beban 43 MW.

Selain mengupayakan pembangkit tenaga uap yang baru, PLN Bangka Belitung juga mendorong penggunaan 100 persen crude palm oil (CPO) untuk mesin diesel.

Selama ini untuk 20 persen CPO dengan dicampur solar atau B20 telah dioperasikan di Unit Pembangkit Merawang.


 "Hasil uji B100 sukses dilaksanakan. Tinggal lagi kepastian harga CPO ini. Kalau bisa lebih murah dari solar," ucapnya.

Bahan CPO dinilai lebih mudah didapat dan mendukung ketahanan devisa negara, ketimbang solar yang kerap berfluktuasi dikarenakan pengaruh teknologi impor dan pasar global.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/13/11532291/pln-prediksi-babel-defisit-listrik-pada-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke