Salin Artikel

Tak Punya Lubang Anus, Bayi Ini Buang Air Lewat Lubang Buatan di Perut

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Naufal Putra Aditya, bayi yang lahir pada Rabu, 6 November 2019, divonis mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus.

Putra pertama dari pasangan Risky Junianto dan Nanik Mariyati itu terpaksa buang air lewat lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.

"Kata dokter, Naufal mengalami kelainan Atresia Ani," tutur Nanik Mariyati (34), ibu dari Naufal, kepada Kompas.com, Kamis (12/12/2019).

Sejak satu bulan lalu, Naufal bersama kedua orangtuanya tinggal di Lingkungan Randegan, RT 004 RW 002, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Sebelum Naufal lahir, pasangan Risky Junianto-Nanik Mariyati tinggal di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Naufal, tutur Nanik, lahir normal dibantu bidan Desa Tempuran, Kabupaten Mojokerto. Anaknya memiliki berat badan 3 kilogram dan tingginya 48 sentimeter.

Saat lahir, belum terlihat adanya kelainan pada tubuh Naufal. Kelainan pada lubang anus, diketahui pada esoknya saat Risky dan Nanik memeriksakan anaknya ke bidan yang membantu persalinan.

Atas saran bidan desa, Risky dan Nanik membawa anaknya ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Di rumah sakit itu, diketahui jika Naufal mengalami kelainan atresia ani.

Nanik mengungkapkan, pada Jumat (8/11/2019) malam, tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya, yang menangani Naufal, melakukan operasi dan membuatkan lubang pada perut bagian kiri agar bisa buang air besar.

Lewat lubang di bagian perut tersebut, Naufal bisa buang besar dengan dibantu kantong kolostomi atau plastik untuk pembuangan kotoran.

Siapkan 2 kantong kolostomi

Setiap hari, ungkap Nanik, diperlukan 2 kantong kolostomi. Setiap kantong kolostomi dibeli dengan harga Rp 68.000.

Pemakaian kantong kolostomi, lanjut dia, dilakukan hingga anaknya menjalani operasi pembukaan lubang anus. Operasi tersebut baru bisa dilakukan saat Naufal berusia 6 bulan.

Nanik mengatakan, dengan penghasilan suaminya yang pas-pasan, selama 5 bulan ke depan dia dan harus menyediakan kantong kolostomi, rata-rata 2 kantong sehari.

Kondisi itu membuat beban hidup keluarganya makin berat.

Apalagi, saat operasi pertama untuk pembuatan lubang buang air sementara bagi Naufal, dia dan suaminya harus berutang.

"Memang seperti itu, kami dulu utang untuk itu (biaya operasi)," tutur Nanik.

Baru daftar BPJS

Nanik mengatakan, biaya persalinan dan operasi Naufal harus utang karena dia dan keluarganya selama ini tidak memiliki kartu BPJS.

Keluarga ini baru mendaftar sebagai peserta BPJS setelah dikunjungi Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, pada Rabu (11/12/2019) kemarin.

"Hari ini bapaknya ngurus (pendaftaran peserta BPJS). Kemarin (Rabu) Bu Wali Kota ke sini minta kami ngurus BPJS, biayanya (premi) dibantu Bu Wali Kota," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/13/07582151/tak-punya-lubang-anus-bayi-ini-buang-air-lewat-lubang-buatan-di-perut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke