Salin Artikel

Butuh Alat Berat untuk Mencari Ayah dan Anak Tertimbun Longsor di Rokan Hulu

Upaya pencarian sudah dilakukan hingga hari ketiga.

Namun, Elipati Zebua (55) dan anaknya Tabhezhisoki Zebua (25) belum berhasil ditemukan.

Saat ini, pencarian dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas dan dibantu warga setempat.

"Pencarian masih terus kami upayakan. Saat ini kami juga menunggu kedatangan alat berat (eskavator), karena jarak tempuh cukup jauh, sehingga membutuhkan waktu yang lama sampai ke lokasi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur kepada Kompas.com, Jumat.

Eskavator akan digunakan untuk mengangkat material longsor, seperti kayu-kayu besar dan perbukitan yang tidak sanggup diangkat oleh petugas.

Kemudian juga untuk mengangkat tumpukan tanah longsor yang kedalamnya mencapai 7 meter.

Kedua korban diperkirakan masih tertimbun di dalam tumpukan material longsor tersebut.

"Kondisi longsor cukup parah, sehingga menyulitkan untuk evakuasi korban. Namun, kita berharap semoga korban segera ditemukan," kata Jim.

Diberitakan sebelumnya, selain bencana banjir, tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.

Bencana tanah longsor yang diketahui terjadi, Rabu (4/12/2019) di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, menelan dua orang korban.

Kedua korban tertimbun longsor saat mendirikan sebuah pondok kayu di kebun, yang merupakan areal perbukitan.

Komandan Koramil 13/Rokan IV Koto, Kodim 0313/Kampar, Kapten Arh Horas Simbolon menyebutkan, dua orang korban bernama Elipati Zebua (55) dan Tabhezhisoki Zebua (25).

"Korban satu keluarga, ayah dan anak," kata Horas, Kamis (5/12/2019).

Horas menjelaskan, pada Senin lalu, Elipati Zebua pergi ke kebun bersama tiga orang anaknya, Feri Zebua, Tabezhisoki dan Febrian Zebua.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Tabezhisoki menelepon istrinya untuk menyampaikan bahwa mereka sudah sampai di kebun.

Kemudian, pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB,  Feri dan Febrian pulang ke Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, untuk membawa seekor babi hutan hasil jerat.

"Namun, pada malamnya sekitar pukul 21.00 WIB, istri dari Tabezhisoki mencoba menelepon, tapi tidak diangkat," kata Horas.

Keluarga korban menunggu kabar korban sampai keesokan harinya. Tapi, setelah dihubungi juga tidak ada respons.

Bahkan, sampai hari Rabu, nomor telepon korban sudah tidak bisa dihubungi.

Karena sudah khawatir, anak korban bernama Febrian Zebua berangkat menuju kebun.

"Setelah sampai di kebun, saksi melihat rumah di kebunnya sudah rata dengan tanah akibat longsor. Selanjutnya, saksi kembali ke kampung dan melapor ke Polsek Rokan IV Koto," sebut Horas.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/06/11291601/butuh-alat-berat-untuk-mencari-ayah-dan-anak-tertimbun-longsor-di-rokan-hulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke