Salin Artikel

Buntut Kasus Mayat Perempuan Membusuk di Kos, Lurah Peringatkan RT Agar Tak Teledor

Terlebih setelah pemilik kos maupun ketua RT (Rukun Tetangga) setempat mengaku, tidak tahu banyak terkait penghuni kos terakhir yang menghuni kamar ditemukannya mayat perempuan tersebut.

"Ini peringatan bagi RT. Tidak hanya RT, sebenarnya juga masing-masing pemilik tempat kos. Kan mereka harus tahu identitas penyewa, tidak hanya sekedar uang yang diterima, tapi juga untuk keamanan dalam artian untuk warga sekitar," ujar Lurah Sidomoro, Christina Triandajani, ditemui saat melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP), Senin (2/12/2019).

Christina menyayangkan keteledoran pemilik kos dan ketua RT setempat, yang dianggapnya cukup fatal. Karena hal tersebut, bisa saja berdampak lebih luas seandainya terjadi kasus yang lebih besar.

"Kebetulan ini diidentifikasi pembunuhan. Seandainya itu nanti teroris, itu kan malah makin luas. Itu yang perlu ditekankan, sebab juga pernah kejadian pembuangan bayi di sini," kata dia.

Untuk itu, Christina bakal lebih menertibkan para pemilik kos dan ketua RT yang ada di lingkup wilayahnya, agar dapat tertib secara administrasi guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Terlebih diketahui, tempat di mana mayat perempuan tersebut ditemukan sejatinya diperuntukkan bagi kos laki-laki.

"Ke depan, bukan saya yang harus mengumpulkan pemilik kos. Tapi bagaimana RT yang harus lebih selektif dalam menggali, siapa saja warga yang kos di tempat mereka. Dan paling tidak harus dibedakan antara kos putra sendiri, putri sendiri, begitu juga rumah tangga," ucap dia. 

"Terkadang, pemilik kos juga ada yang merasa tidak melaporkan karena takut dikenakan biaya atau lain-lain, padahal kami tidak pernah mengenakan biaya apapun. Kami juga sudah menghimbau, kalau ada tamu 2x24 jam supaya melapor ke RT setempat," lanjut Christina.

Pelajaran bagi semua

Adapun salah seorang anak pemilik kos, Awan menuturkan, sudah sejak jauh hari meminta kepada ayahnya untuk tidak lagi menyewakan kamar kos. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Puri, karena berniat membantu orang.

"Saya sendiri memang tidak tinggal di sini, saya sudah rumah (tinggal) sendiri. Sejak lama ayah sudah kami minta untuk tidak lagi menerima orang yang ingin kos, tapi ayah tidak mau. Ayah ingin tetap buka kos, karena ingin membantu sesama," ucap Awan.

"Mungkin ini pembelajaran buat kami juga, dan ke depan kami akan lebih mendorong supaya ayah menutup saja, tidak lagi dikoskan, biar ayah fokus di kegiatan sosial lainnya saja," sambungnya.

Polisi kesulitan

Sementara pihak kepolisian, masih terus berupaya mengungkap identitas sekaligus penyebab kematian korban. Meski hingga berita ini ditulis, masih belum mendapatkan titik terang.

"Anggota masih di lapangan (berusaha mengungkap). Mohon waktu ya," tulis Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo melalui pesan singkat saat dikonfirmasi.

Saat ditemukan, mayat perempuan tanpa identitas ini dalam posisi telentang di atas kasur, mengenakan baju warna hijau bermotif dan celana panjang warna abu-abu.

https://regional.kompas.com/read/2019/12/02/23000081/buntut-kasus-mayat-perempuan-membusuk-di-kos-lurah-peringatkan-rt-agar-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke