Khusus untuk pembangunan rumah toko (ruko) yang sebelumnya hancur dibakar saat terjadi kerusuhan pada 23 September lalu, akan dilakukan oleh pengusaha asli Papua melalui Gapensi.
"Lalu pembangunan 403 unit ruko yang rusak itu kita akan selesaikan, kasih tanggung jawab kepada Gapensi yang kemudian mendistribusikan pekerjaan ini biar cepat jalan," ujarnya di Jayapura, Sabtu (30/11/2019).
Wetipo menginginkan proses tersebut bisa segera bergulir dan cepat diselesaikan.
Presiden Joko Widodo telah memberikan batas waktu agar seluruh proses rekonstruksi di Jayawijaya bisa segera diselesaikan.
"Proses ini bisa tender bisa tidak tender. Kita mau proses ini bisa cepat jalan karena Pak Presiden kasih kita waktu sampai April tahun depan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya pada 18 November 2019, proses rekonstruksi bagunan yang hangus terbakar belum juga berjalan.
Kecuali, Pasar Wouma yang kini telah selesai dibangun dan kembali difungsikan.
"Sampai saat ini untuk proses rehab dan rekonstruksi belum berjalan, khususnya bantuan dari pemerintah pusat. Kondisi Wamena masih tetap seperti pascakerusuhan lalu," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto.
Oleh karena itu, hingga kini masih ada sejumlah warga yang masih mengungsi karena harta bendanya sudah habis terbakar.
Khusus di Kodim, Candra menyebut, saat ini ada 30 warga yang masih mengungsi.
"Sementara yang rumahnya terbakar belum kembali ke Wamena, ada pun yang sudah kembali saat ini masih mengungsi di Kodim, Gereja dan tempat lainnya," kata dia.
https://regional.kompas.com/read/2019/11/30/14095981/rekonstruksi-403-ruko-di-wamena-akan-dilakukan-pengusaha-asli-papua