Salin Artikel

Pabrik Tahu Gunakan Bahan Bakar Plastik Impor, Warga Sesak Napas hingga Pakai Masker Tiap Hari

Ia baru mengizinkan anaknya bermain sore hari agar tidak terpapar asap hasil pembakaran limbah plastik di pabrik tahu dekat rumahnya.

Setiap pagi asap pembakaran membubung tinggi, bahkan kerap mengeluarkan bau tidak sedap.

Menurut Yanti, anaknya dulu sering mengeluhkan asap. Namun, sekarang ia dan keluarganya sudah terbiasa.

"Sekarang anak-anak tidak mengeluh karena sudah biasa. Tapi kalau pagi tidak keluar, karena asapnya sedang banyak-banyaknya keluar. Jadi keluar untuk bermain baru sore hari," ujar dia.

Hal senada juga diceritakan Sarmadi (57). Ia bahkan kerap sesak napas sehingga harus memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Saya sering sesak napas dan harus bolak-balik periksa ke rumah sakit. Apalagi asapnya itu sangat menyengat," kata dia, Rabu (27/11/2019).

Selain menggunakan sampah limbah plastik impor, menurut Sarmadi, pengusaha pabrik tahu juga pernah memakai bekas ban dan karet untuk perapian sehingga menghasilkan asap yang pekat.

"Tapi itu dulu pakai ban dan karet, sekarang sudah ganti ke plastik. Kalau dulu asapnya lebih banyak, sekarang sih agak berkurang," ujar dia.

Untuk itu, ia berharap agar para pengusaha pabrik tahu beralih ke bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

"Kasihanlah warga, masak setiap hari harus pakai masker terus," kata dia.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful llah baru mengetahui ada pemanfaatan limbah plastik impor untuk memasak kedelai di pabrik tahu.

"Ya, 20 tahun kita enggak tahu. Tahu-tahu kita ada berita telur mengandung racun, masak kita teruskan. Apalagi nanti (pencemaran) sampai (menyebar) ke yang lain, makanan ternak yang lain," kata Saiful.

Menurut dia, saat ini semua pihak harus berbenah untuk membiasakan hidup sehat.

Ia juga meminta agar pengusaha tahu tidak lagi menggunakan limbah plastik impor untuk bahan bakar.

"Sekarang ini kita mulailah untuk membenahi masyarakat kita supaya hidup sehat. Ya kita pakai bahan-bahan yang sehat dan ramah lingkungan," ujar Saiful.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor: Dony Aprian, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/27/15450071/pabrik-tahu-gunakan-bahan-bakar-plastik-impor-warga-sesak-napas-hingga-pakai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke