Salin Artikel

BNN dan Polisi Gerebek Pabrik Sumpit yang Diduga Produksi Narkoba

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebuah pabrik sumpit rumahan di Kampung/Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, digerebek aparat BNN dan Polri, Selasa (26/11/2019) pukul 14.00 WIB.

Dalam pabrik yang tiap hari beroperasi memproduksi sumpit tersebut diduga sebagai lokasi penyimpanan obat terlarang yang belum diketahui jenisnya.

Dua orang pria diamankan dalam operasi tersebut dan langsung dibawa oleh BNN dan Polri tersebut.

Salah seorang saksi mata, Iyoy (60) mengatakan, penggerebekan pabrik yang lokasinya berhadapan dengan rumahnya dilakukan oleh beberapa orang yang memakai rompi BNN.

Dirinya tak menyangka kalau beberapa orang yang turun di dua mobil tersebut adalah para penegak hukum.

Sebab, selama ini dirinya dan warga lainnya hanya mengetahui kalau rumah di depannya beroperasi sebagai pabrik sumpit.

"Kalau setiap harinya beroperasi sebagai pabrik sumpit. Dimulai masuk karyawannya yang hanya 10 orang sejak pukul 08.00 pagi dan bubar setiap pukul 16.00 WIB," kata Iyoy, kepada Kompas.com, di lokasi kejadian, Selasa malam.

Iyoy menambahkan, kalau rumah di depannya tersebut baru disewa oleh orang-orang Sumpiuh, Cilacap, sejak setahun lalu.

Bahkan, dirinya mengetahui salah seorang  yang ditangkap itu adalah sekretaris pemilik pabrik berinisial J, asal Cilacap.

Sedangkan, pemilik pabrik sumpit tersebut berinisial Y, asal Sumpiuh, Cilacap, Jawa Tengah.

"Kalau yang ditangkap tadi itu Mas J suruhannya atau yang bertanggung jawab di sini di pabrik oleh pemiliknya Mas Y. Nah, kalau Mas Y sendiri jarang ke Tasik, dia orang Cilacap dan sebagai bosnya di pabrik sini," ungkap Iyoy.

Dirinya bersama warga lainnya tak menyangka kalau rumah sebagai pabrik sumpit ini akan digerebek oleh BNN dan Kepolisian.

Apalagi, dirinya pernah bertemu dengan dua orang yang diamankan tadi. "Enggak nyangka saja, soalnya tadi kirain bukan dari aparat," ungkap dia.

Hal sama diungkapkan Nina (35), tetangga pabrik lainnya. Menurut dia, tiap harinya para pegawai pabrik yang berdomisili warga Tasikmalaya beroperasi seperti biasanya.

Bahkan, selama ini, tak ada kecurigaan apapun terkait operasional terlarang lainnya selain lokasi pembuatan sumpit.

"Kalau pegawainya yang sepuluh orang warga Tasikmalaya. Sedangkan orang yang dipercaya oleh pemiliknya yang tadi ditangkap semuanya orang Cilacap ada tiga orang," pungkas dia.

Sementara itu, pabrik sumpit tersebut terlihat diamankan pihak Kepolisian setempat dan dipasang garis polisi.

Sampai malam ini, belum ada pihak berwenang yang bisa dimintai keterangan oleh wartawan.

Terlihat beberapa anggota Kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian sampai berita ini diturunkan Selasa malam. 

https://regional.kompas.com/read/2019/11/26/21244191/bnn-dan-polisi-gerebek-pabrik-sumpit-yang-diduga-produksi-narkoba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke