Salin Artikel

Selama 11 Bulan, 104 TKI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia

KUPANG, KOMPAS.com - Selama kurun waktu Januari-November 2019, tercatat ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia di Malaysia.

Kepala Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan TKI (BP3TKI) Kupang, Siwa mengatakan hanya satu orang memiliki kelengkapan dokumen bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Senegal.

"Sebanyak 104 orang itu ilegal bekerja di Malaysia," ujar Siwa kepada Kompas.com, Senin (25/11/2019) malam.

Stefanus Behtu, TKI asal Pulau Palie, Kabupaten Sikka meninggal dunia saat berlayar di perairan Senegal pada 5 Januari 2019 lalu.

"TKI yang meninggal di Malaysia, paling banyak berasal dari Kabupaten Ende sebanyak 24 orang," tuturnya.

Dia menambahkan, TKI ilegal yang terakhir meninggal di Negeri Jiran bernama Reinaldo Wangge berasal dari Kabupaten Ende.

Reinaldo meninggal di Kelantan, Malaysia, pada 22 November 2019, akibat serangan jantung.

"Jenazah Reinaldo akan tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (26/11/2019) besok," ujar Siwa.

Dari 104 TKI ilegal yang meninggal di Malaysia, 14 orang dari Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur 12 orang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) 9 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) 7 orang, Kabupaten Kupang 7 orang, Kabupaten Sumba Barat Daya 6 orang, Kabupaten Belu 5 orang, Kota Kupang 5 orang, Kabupaten Manggarai tiga orang, Kabupaten Nagekeo 2 orang dan Kabupaten Sikka 2 orang.

Sementara di Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua, masing-masing 1 orang.

"Saat 3 jenazah dikirim hanya ditulis berasal dari NTT, tapi tidak secara detail berasal dari kabupaten mana," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/25/21070791/selama-11-bulan-104-tki-ilegal-asal-ntt-meninggal-di-malaysia

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke