Salin Artikel

Masuki Era Industri 4.0, Guru Diharapkan Memiliki Paradigma Milenial

Hal tersebut dikatakan Oleh dalam rangka menyambut hari Guru Nasional.

"Kemajuan sebuah bangsa dan negara kuncinya ada di guru, SDM unggul menuju Indonesia maju, salah satu pilarnya adalah guru. Untuk itu, kesejahteraan guru adalah hal yang pokok, khususnya untuk para guru honorer," ujar Oleh di Bandung, Senin (25/11/2019).

Lebih lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) itu menambahkan, keberadaan guru bukan hanya soal memberi pelajaran. Menurut dia, guru adalah sumber spirit bagi muridnya.

Untuk menekankan pengembangan skill bagi para siswa. Oleh mengimbau agar para guru terus membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Tanpa skill, di masa depan manusia bisa di-grounded. Itulah kenapa reskilling menjadi kritis dan penting saat ini. Sebab, dua tahun yang akan datang penggunaan mesin sudah 42 persen. Tahun 2025 penggunaan mesin sudah 52 persen," paparnya.

Sikap guru di era industri 4.0

Selain itu, Oleh meminta agar guru memiliki paradigma milenial dalam menghadapi tantangan era industri 4.0. Untuk itu, menurut dia, ada dua hal yang perlu untuk disikapi guru.

"Pertama yakni globalisasi, hal ini membuat manusia merasa seolah tanpa batas. Ini berbanding lurus dengan kaburnya batas nilai dan budaya," jelasnya.

Oleh menambahkan, tidak hanya membawa paham yang bertolak belakang dengan nilai ke-Indonesiaan, globalisasi juga bisa bertolak pada pemahaman agama.

"Bila tidak diwaspadai, itu semua akan merusak tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang kita anut," bebernya.

Kedua, sambung Oleh, majunya arus teknologi atau era 4.0 dengan munculnya berbagai inovasi perangkat yang berbasis artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Fenomena tersebut terlihat dari anak didik masa kini yang tak bisa dilepaskan dari perangkat digital virtual dari hidupnya.

Untuk itu, tambah Oleh, fenomena tersebut telah menjadi tantangan nyata bagi dunia pendidikan.

Guru, kata dia, mau tidak mau dituntut lebih untuk bisa memperhatikan kemajuan teknologi dan membuat penguatan pendidikan agama.

"Guru harus dapat meneguhkan posisi anak didik agar tetap berada dalam jatidiri bangsa Indonesia yang religius dan agamis," imbuhnya.

Oleh menjelaskan, jika dilihat dari dunia pendidikan, era 4.0 sebenarnya memiliki dampak positif. Tetapi era tersebut juga bisa menyebabkan dehumanisasi atau tercerabutnya sisi kemanusiaan dari diri bangsa.

"Di hari guru ini saya berpesan agar para pendidik tak lupa memperkenalkan ilmu agama kepada muridnya agar dapat memilah dampak positif dan negatif dari tantangan globalisasi dan era kecepatan teknologi, begitu pun dengan negara berkewajiban untuk memperbaiki manajemen pendidik," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/25/21044961/masuki-era-industri-40-guru-diharapkan-memiliki-paradigma-milenial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke