Salin Artikel

Ma'ruf Amin: Paradigma Alon-alon Asal Kelakon Sudah Harus Ditinggalkan

Perubahan ini harus dilakukan dengan cepat, sehingga paradigma lama "alon-alon waton kelakon" sudah harus ditinggalkan.

"Sekarang ini sedang terjadi perubahan, Kita pun Indonesia sedang melakukan perubahan untuk menuju Indonesia maju," ujar Ma'ruf Amin dalam pidatonya di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di Yogyakarta, Minggu (24/11/2019).

Ma'ruf Amin menyampaikan, ilmu pengetahuan sekarang sedang melakukan perubahan yang luar biasa yang disebut sebagai zaman 4.0. Kecenderunganya mendisrupsi sesuatu yang lama diganti dengan baru.

Karenanya, hal itu patut untuk diwaspadai agar hal-hal baik yang sudah lama ada di Indonesia tidak hilang.

"NU (Nahdlatul Ulama) itu punya pedoman menjaga, memelihara yang lama, yang baik. Barang lama yang baik-baik jangan dihabisi, tetapi dijaga, menjaga tradisi," tandasnya.

"Tetapi NU juga menggunakan pendekatan yang baru, mengambil yang baru yang lebih baik. Jadi melakukan transformasi, kita juga menerima perubahan itu, mana yang baik kita ambil," imbuhnya.

Menurut Ma'ruf, melakukan perubahan tidak cukup hanya dengan transformasi. Tetapi juga harus melahirkan inovasi-inovasi secara kontinyu.

"Kita juga harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan sendiri, bukan hanya mengambil, mentransformasi tetapi kita juga melakukan inovasi," ungkapnya.

Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa perubahan harus tetap dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan.

Perubahan tidak boleh mengingkari kesepakatan yang sudah final bagi bangsa Indonesia, yakni Pancasila UUD 1945 dan NKRI.

"Pancasila adalah kesepakatan kita, NKRI kesepakatan kita, karena itu kita tidak boleh menghilangkan Pancasila dan NKRI untuk melakukan perubahan," tegasnya.

Diungkapkanya, perubahan saat ini berjalan dengan cepat. Karenanya, Indonesia juga tidak boleh lamban dalam melakukan perubahan.

Sehingga paradigma lama yang membuat perubahan berjalan lambat haruslah ditinggalkan.

"Jadi paradigma lama yang mengatakan alon-alon asal kelakon itu sudah harus ditinggalkan. Kita akan ketinggalan kalau kita alon-alon asal kelakon itu, sekarang itu harus cepat," ucapnya.

Cepat saja, imbuhnya, juga belum cukup. Selain cepat juga harus tepat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

"Cepat, tepat, harus baik, dan terukur serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin Minggu (24/11/2019) malam menghadiri acara peringatan Maulid Baginda Nabi Muhammad di Yogyakarta.

Acara dengan mengusung tema "Indonesia dalam Cinta dan Harmoni" ini digelar di Ndalem Habib Hilal Alaidid Jl Dongkelan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/25/05211411/maruf-amin-paradigma-alon-alon-asal-kelakon-sudah-harus-ditinggalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke