Salin Artikel

Kisah Pilu Gadis Penderita Kista Asal Cianjur, Pernah Tampil di Depan Jokowi

Untuk sementara waktu Mila pun terpaksa mengubur dalam-dalam impiannya menjadi atlet pencak silat dan pelestari budaya Maenpo. Ia kini harus berjuang melawan penyakitnya.

Tumor di dalam tubuhnya akibat penyakit kista ovarium yang dideritanya sejak tujuh bulan lalu mengakibatkannya tak bisa leluasa bergerak.

Wajahnya semakin tirus, kedua tangan dan kakinya kurus kering. Sementara perutnya yang semakin membesar dan mengeras seperti batu membuatnya kerap meringis menahan sakit setiap menggerakkan badan.

Kondisi putri sulung pasangan Supriatna (34) dan Siti Nurhayati (32) ini sangat memprihatinkan. Mila pun terpaksa berhenti sekolah karena penyakitnya itu.

Aktif di pencak silat, tampil depan Jokowi

Padahal selama ini ia termasuk siswi yang aktif berkegiatan di sekolah, termasuk keseriusannya menekuni seni beladiri pencak silat sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Bahkan, Mila sempat berpartisipasi di acara peresmian Alun-alun Cianjur awal Februari lalu. Bersama peserta lain, ia tampil memeragakan seni Maenpo di hadapan Presiden Jokowi dan pejabat lainnya.

“Namun sejak itu Mila jatuh sakit. Bahkan, usai ikut tampil di alun-alun itu sempat pingsan karena kelelahan,” kata Supriatna kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Kampung Baros Kulon RT 002/008, Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (18/11/2019).

Sejak saat itu kondisi kesehatan Mila terus merosot. Adanya kista di tubuhnya baru diketahui setelah menjalani USG (Ultrasonography) saat memeriksakan diri ke dokter.

“Ada benjolan kecil diperutnya. Waktu itu disuruh dokter harus segera ke rumah sakit untuk diangkat. Dari rumah sakit Cianjur dirujuk ke Bandung. Namun di sana tidak langsung di operasi karena anak saya katanya punya TB (tuberculosis) jadi harus disembuhkan dulu parunya,” tutur Supriatna.

Namun sudah dua bulan terakhir pemberian obat TB dihentikan karena kondisi kesehatan Mila yang justru merosot drastis.

”Setiap minum obat itu jantungnya berdebar dan nafasnya semakin sesak. Nafsu makannya juga menurun, paling sanggup 2-4 sendok saja. Jadi sekarang stop dulu, obatnya keras, sehari harus makan enam tablet, saya kasihan melihatnya,” terang dia.

Sebagai gantinya, Supriatna pun mencoba pengobatan alternatif termasuk pemberian obat herbal. Akan tetap belum ada hasil dari semua usahanya itu. Sampai saat ini, kondisi Mila masih lemah, perutnya terus membesar dan keras.

“Katanya bisa nunggu 5 sampai 8 bulan. Duh, saya tidak tahu harus bagaimana lagi, saya khawatir kondisinya semakin parah. Sudah tiga bulan terakhir ini saya bolak-balik ke Bandung bawa anak saya kontrol,” kata dia. 

Supriatna pun mengaku belum tahu apakah biaya operasi akan ditanggung BPJS atau harus mandiri. Pasalnya, untuk mengangkat kista di tubuh putrinya itu dibutuhkan biaya sekira Rp50 juta.

“Jangankan uang sebanyak itu, sekarang saja kami sudah sangat kebingungan. Sudah tiga bulan bolak-balik ke Bandung, sudah habis segalanya untuk biaya dan beli obat ini itu,” ujarnya.

Kendati demikian, Supriatna mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang selama ini telah memberikan uluran tangan membantu mengurangi beban penderitaan putrinya.

“Kami terus ikhtiar sambil berdoa dan terus berdoa agar Mila bisa segera di operasi, tak tega melihatnya seperti ini," ucapnya lirih.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/19/10580611/kisah-pilu-gadis-penderita-kista-asal-cianjur-pernah-tampil-di-depan-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke