Salin Artikel

Petani Kopi di Lahat Tewas Diterkam Macan Tutul

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 10.00 WIB korban sedang memetik kopi di rel perkebunan. Mendadak Yansyah yang merupakan teman korban mendengar suara jeritan Kuswanto.

Jeritan itu membuat Yansyah menuju sumber suara untuk melihat keadaan Kuswanto. Ia terkejut melihat temannya itu sudah berlumuran darah.

"Yansyah langsung mengambil kayu untuk mengusir macan tutul itu. Kuswanto tidak dapat tertolong karena mengalami luka parah di bagian cakar di kepala dan gigitan di leher," kata Kepala Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti, Lahat Sumadi, saat dikonfirmasi.

Sumadi mengaku, kejadian ini baru kali pertamanya yang membuat warga desa setempat geger.

Sebab, selama ini, di desa tempat mereka tinggal tidak pernah terjadi konflik antara waga dengan satwa yang dilindungi. Bahkan, posisi kebun warga pun berada jauh dari hutan lindung.

"Kejadian seperti ini terakhir 50 tahun lalu. Saat itu, ada warga yang sedang mandi, kemudian diterkam oleh harimau. Baru sekarang terjadi lagi," ujarnya.

Saat ini, Sumadi mengimbau kepada seluruh warga untuk menghentikan sementara aktivitas di sekitar lokasi, sampai kondisi di sekitar kebun kembali aman.

"Lebih baik hentikan sementara waktu, kita tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Warga sudah diimbau, jangan ke sana dulu," imbuh Sumadi.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/17/17504851/petani-kopi-di-lahat-tewas-diterkam-macan-tutul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke