Sebanyak 177 gempa susulan itu tercatat terjadi semenjak gempa utama, Kamis (14/11/2019) hingga Sabtu (16/11/2019) pukul 15.00 WITA.
Gempa susulan terbesar mencapai magnitudo 5,9 dan terkecil magnitudo 2,7. Gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat, terjadi sebanyak 9 kali.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Laut Maluku adalah tipe gempa yang didahului gempa bumi pendahuluan (foreshocks).
"Peta seismisitas Laut Maluku menunjukkan, Selasa (12/11/2019) di sekitar lokasi episenter gempa utama magnitudo 7,1, terdapat dua aktivitas gempa," ujar Edward sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi, Sabtu.
"(Gempa pendahuluan) magnitudo 4,4 dan 3,4. Ini bukti bahwa gempa di Laut Maluku itu didahului oleh aktivitas gempa pembuka," lanjut dia.
Gempa bumi tipe ini biasa juga diikuti dengan gempa bumi magnitudo kecil sebagaimana tertangkap pada hasil monitoring selama dua hari terakhir.
https://regional.kompas.com/read/2019/11/16/17585251/177-gempa-susulan-terjadi-setelah-gempa-bumi-di-laut-maluku